
Pernyataan Menteri Pendidikan yang dimuat dalam Kompas (1/7/2025) menyampaikan fakta yang mencengangkan yaitu lebih dari 4 juta anak Indonesia putus sekolah. Jumlah ini bukan hanya statistik, melainkan gambaran nyata kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di berbagai daerah, terutama di wilayah-wilayah tertinggal di Indonesia. Menteri menyebut beberapa faktor penyebabnya. Mulai dari kondisi ekonomi keluarga, ketersediaan sarana dan prasarana, serta pernikahan dini.
Apakah masalah sebesar ini tidak bisa diselesaikan?
Layaknya sebuah “lingkaran setan”, ketiga penyebab putus sekolah juga bermula dari rendahnya pendidikan. Demikian, memberikan fasilitas pendidikan yang dapat dijangkau oleh semua masyarakat menjadi hal yang wajib dipenuhi.
Solusi Nyata : Kipin Perpus Desa (KPD)
Tantangan besar membutuhkan solusi cerdas namun sederhana agar dapat diimplementasikan secara maksimal. Kipin Perpus Desa (KPD) adalah inovasi yang mampu menjadi jawaban konkret. KPD adalah perpustakaan digital pintar tanpa internet yang ditempatkan di Pendopo atau Balai Desa, yang memungkinkan untuk diakses semua warga 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Dengan KPD, anak-anak yang putus sekolah tetap bisa belajar mandiri. Belajar dan mendapatkan pendidikan tidak lagi bergantung di satu pintu (sekolah). Di dalam KPD tersedia lebih dari 500 buku pendidikan untuk Paket A, B, dan C – setara SD, SMP, dan SMA. Bagi yang memiliki semangat belajar, mereka bisa mempersiapkan diri mengikuti ujian kesetaraan dan memperoleh ijazah resmi.
Tidak Hanya untuk anak Putus Sekolah
KPD juga menjadi solusi belajar bagi anak-anak sekolah aktif, bahkan dari PAUD hingga SMA. Warga desa lainnya pun mendapat manfaat: tersedia ribuan konten menarik di dalam Kipin Perpus Desa yang dapat diakses, dimiliki sebanyak-banyaknya tanpa batas diantaranya:
- Untuk Anak hingga Remaja
Tersedia ribuan konten menggambar-mewarnai, belajar mengaji, komik pendidikan, buku berjenjang, video pendidikan, buku aktivitas, literasi numerasi, literasi finansial, video dongeng sebelum tidur, cerita boneka, berlatih menulis, buku pembelajaran sekolah sesuai kurikulum - Untuk Remaja
Tersedia buku-buku prakerja, buku anti korupsi dari KPK, konten PKBM (paket A B C), PMPK, Latihan Soal, dan lain sebagainya - Untuk Masyarakat Umum
Selain tetap bisa mengakses konten pembelajaran untuk anak-anak mereka, tersedia juga konten kreasi resep memasak dan berbagai buku umum lainnya. Dokumen atau informasi penting dari pihak balai desa juga dapat diakses masyarakat dari perpustakaan digital KPD
Beroperasi Tanpa Internet
Kipin Perpus Desa beroperasi tanpa internet. Hal ini menjadikan KPD semakin kompatibel dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat Indonesia. Dengan bebas koneksi internet, KPD menciptakan lingkungan belajar aman, terutama bagi anak-anak dan remaja. Belum lagi dari segi efisiensi biaya. Balai desa tidak akan terbebani dengan menyediakan layanan internet yang mahal.
Banyak desa terpencil yang tidak memiliki sinyal stabil atau bahkan belum terjangkau internet. KPD menghapus hambatan geografis dan digital, karena seluruh kontennya dapat diakses bahkan diunduh/disimpan tanpa internet berkat jaringan lokal KPD. Pendidikan pun dapat dijangkau hingga ke pelosok.
Pemerataan Pendidikan Bukan Lagi Mimpi
Pemerintah seringkali menghadapi tantangan logistik, infrastruktur, dan anggaran untuk memastikan pendidikan merata. Tapi dengan solusi seperti Kipin Perpus Desa (KPD), pemerataan pendidikan bisa terwujud tanpa membangun gedung sekolah baru atau infrastruktur mahal. Cukup satu alat di satu desa, semua anak bisa belajar.
Dengan mengaktifkan KPD di seluruh desa di Indonesia, keadilan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin pun bisa diwujudkan. Ini bukan lagi hanya sekedar menekan angka putus sekolah, tapi juga tentang membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah.
Kontak Kipin
Web : kipin.id
Email : [email protected]
WA Chat : wa.me/6281233601047