Digitalisasi Sekolah membutuhkan software untuk asesmen yg kuat, lengkap, secure dan support AKM dan di desain khusus untuk Kurikulum yang berlaku di Indonesia. Pilihan paling tepat adalah menggunakan PTO 2.0
Manfaat sekolah memakai sistem PTO (Paperless Test Online/Offline):
- Sekolah menyelenggarakan ujian tanpa kertas lagi, memanfaatkan teknologi digital maka kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan berkali-kali tanpa ada biaya tambahan lagi, akan ada penghematan biaya yang besar tiap bulannya
- Guru bisa memberikan penilaian harian & latihan soal/tryout sebanyak mungkin, dng cara yg praktis. cepat, mudah, tak buang waktu guru.
- Siswa mendapatkan latihan soal & evaluasi belajar sebanyak mungkin dari guru & sekolah, sehingga para siswa sudah cukup ilmu dalam belajar
- Orangtua tidak perlu mengikutkan anaknya bimbel diluar sekolah sebab anaknya sudah mendapatkan pelajaran dan latihan soal yang lengkap dari sekolah.
Semua senang setelah sekolah pakai PTO :
- Sekolah senang, penghematan biaya setiap bulannya. Yg dulu untuk menyelenggarakan latihan soal dan evaluasi belajar harus dihemat, sekarang bisa dilakuan sebanyaknya tanpa biaya tambahan lagi
- Guru senang, mudah dan praktis dalam menyelenggarakan latihan soal/penilaian harian buat siswa
- Siswa senang bisa mendapatkan latihan soal sebanyaknya di sekolah
- Orang tua senang, anaknya tak perlu ikut bimbel lagi diluar.
Disini senang disana senang dimana-mana semua senang setelah pakai PTO
Keunggulan PTO 2.0 :
• Mengerjakan soal dengan menggunakani smartphone, tablet atau PC
• Input soal sangat mudah dengan ms word/excel, selesai dalam hitungan menit
• Mendukung berbagai macam asesmen : multiple choice, essay, dengan bobot ditentukan oleh guru.
• Sistem acak, menghindari kecurangan/mencontek oleh siswa
• Guru dengan mudah mengatur kapan asesmen dimulai dan diakhiri secara otomatis.
• Private room : data antar guru terpisah dari guru lain, tidak bisa saling mengetahui.
• Tampilan standar nasional, mudah dipahami oleh siswa dan guru
• Tersedia peta jawaban hasil ujian siswa sebagai bahan analisa tingkat kesulitan pertanyaan
