BUM Desa Indonesia (BDI) kini resmi bekerjasama dengan Pendidikan.id untuk mewujudkan visi memajukan desa-desa di Indonesia. Pada Selasa (09/10/2018) PT BDI dan Pendidikan.id menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai tanda dimulainya kerjasama antar kedua pihak. Tanda tangan dibubuhkan oleh direktur masing-masing, yakni Eddy Limantoro dari PT BDI dan Santoso Suratso dari Pendidikan.id. Pertemuan dilaksanakan di kantor PT BDI yang bertempat di Bellezza Office Tower (21st floor), Jakarta Selatan.
PT BDI merupakan perusahaan induk dari semua Badan Usaha Milik Desa di Indonesia. PT BDI membawahi lebih dari 74000 badan usaha yang tersebar di desa-desa dan pelosok Indonesia. Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh tertinggalnya pedesaan pada bidang informasi dan komunikasi. Koneksi internet di sebagian pelosok sangat sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu PT BDI sedang membuat program adanya BUM Des Center di setiap desa. BUM Des Center akan menjadi pusat komunitas publik di mana masyarakat bisa mendapatkan data paling baru dari berbagai bidang.
Salah satu instrumen yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut khususnya di bidang pendidikan yaitu Kipin ATM, sebuah teknologi mirip mesin ATM yang menyimpan konten pembelajaran terlengkap. Konten tersebut meliputi buku pelajaran resmi Kemendikbud, video pendidikan, latihan soal dan komik literasi. Secara keseluruhan jumlahnya mencapai ribuan, dan masih akan bertambah lagi setiap bulannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
EduTech yang digagas dan dikembangkan oleh Pendidikan.id ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya yaitu operasional Kipin yang bersifat offline. Ini berarti para pengguna tidak butuh internet untuk mengakses ribuan data di dalamnya. Bahkan semua data yang ada di dalam mesin biru itu juga bisa diunduh ke smartphone, tablet atau laptop masing-masing pengguna, tanpa internet pula. Kipin ATM memiliki kemampuan teknologi disebut ‘eduSPOT’, yang memungkinkan para pengguna untuk mengunduh seluruh konten yang ada di Kipin ATM secara gratis melalui sebuah aplikasi yang dinamakan ‘Kipin Remote’.
Eddy mengungkapkan bahwa ia ingin nantinya akan ada minimal 1 Kipin ATM yang diletakkan di BUM Des Center setiap desa. Inovasi baru ini diharapkan dapat menghadirkan perubahan pedidikan masyarakat pedesaan ke arah yang lebih maju. “Masyarakat diupayakan lebih terlatih atau familiar terhadap teknologi, dan para pelajar bisa mendapatkan materi belajar yang baik dengan sangat mudah. Semoga dapat berguna bagi proses belajar mereka,” harapnya.
“Kipin ATM memang sangat cocok untuk digunakan di daerah pedesaan, pelosok atau 3T karena tidak membutuhkan internet saat mengoperasikannya. Hanya membutuhkan listrik agar bisa menyala 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Namun jika saat listrik sedang mati pun, Kipin tetap dapat menyala sekitar 1 jam kemudian sebab sudah dilengkapi dengan bakcup power. Dan kami sangat senang apabila Kipin akhirnya dapat bermanfaat bagi para pelajar Indonesia daerah 3T,” ujar Santoso.
Sementara itu, perencanaan akan terus disusun matang melalui rapat-rapat selanjutnya hingga tahap realisasi program. “Akan kami diskusikan lebih lanjut dengan para kepala desa agar visi memajukan masyarakat pedesaan di bidang teknologi ini semakin cepat terwujud,” jelas Eddy menutup acara penandatanganan MoU. (wr: lia, ed: gz)