Minimal sepertiga hari anak-anak dilalui mereka di sekolah, rutin selama 5 – 6 hari dalam 1 minggu. Sekolah menjadi rumah kedua bagi anak-anak, maka tidak hanya ilmu pengetahuan saja yang seharusnya diberikan. Sekolah sangat menentukan proses tumbuh kembang anak, termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan, karakter dan keterampilan. Itulah sebabnya, sekolah menjadi salah satu sumber yang paling berpengaruh bagi perubahan bangsa.
Seperti yang disampaikan Sinung Harjanto, Direktur Akademik Yayasan Cahaya Harapan Bangsa, perubahan besar dapat dimulai dari perubahan kecil. Guru menularkan perubahan kepada siswa, siswa kepada sekolah, sekolah kepada lingkungan sekitar, lalu menuju ke lingkup yang lebih luas hingga kepada bangsa dan dunia. Perubahan itu bisa datang dari segala aspek, yakni ilmu pengetahuan, keterampilan atau pun karakter. Misalnya, siswa yang sangat pandai dalam bidang sains esok dapat membawa Indonesia menjadi lebih maju. Siswa yang memiliki skill dalam komunikasi dan negosiasi, secara perlahan dapat merubah hubungan antar-negara. Sedangkan siswa yang berbudi pekerti baik juga dapat menularkan atmosfer tersebut hingga ke lingkup yang lebih luas.
Ilmu pengetahuan memang sangat penting, baik sains atau pun sosial. Namun sama pentingnya dengan ilmu pengetahuan, karakter dan skill juga harus diperkaya dalam diri siswa. Karakter yang baik akan membuat anak dapat bertahan dalam segala situasi kehidupan, termasuk situasi ekstrem sekali pun. Contoh karakter yang baik seperti sabar, dekat dengan Sang Pencipta, jujur, pekerja keras, legowo, mampu mengendalikan diri dan sebagainya. Sementara skill atau keterampilan bersama dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki, akan mendukung anak agar dapat bekerja/berkarya lebih baik. Keterampilan yang perlu dibangun dalam diri siswa antara lain berpikir kritis, komunikatif, kreatif, inovatif, berjiwa kepemimpinan, mampu beradaptasi dan bekerja sama yang baik, serta mampu mengatur waktu dan membuat jaringan pertemanan.
Aspek yang tidak kalah penting pada era yang semakin maju ini yaitu skill dan ilmu kewirausahaan, serta penguasaan teknologi digital. Bekerja pada sebuah instansi memang baik, namun akan lebih baik jika diri sendirilah yang menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan berwirausaha, diri sendiri dapat menciptakan perubahan langsung pada lingkungan. Misal, produk atau ide kreatif dan inovatif yang diciptakan akan banyak bermanfaat bagi masyarakat. Wirausaha juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan, hingga menambah devisa negara apabila telah mencapai taraf internasional.
Sementara penguasaan teknologi digital dapat diwujudnyatakan melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari. Salah satunya yaitu melalui penggunaan EduTech (Educational Technology) KIPIN ATM di dalam kelas untuk mendukung kemudahan e-learning (proses pembelajaran digital). Selain untuk menyesuaikan perkembangan zaman yang semakin ke arah digital, KIPIN ATM juga dapat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan literasi dan membantu proses belajar siswa. Ribuan materi pelajaran (buku pelajaran, video pendidikan, latihan soal dan komik literasi) bisa diunduh ke smartphone masing-masing tanpa internet, sehingga langsung dapat digunakan untuk belajar baik di kelas atau pun rumah. Komik-komik literasi bisa dimanfaatkan untuk memupuk semangat literasi siswa, sekaligus mendidik dan informatif karena topik yang diangkat ialah seputar ilmu pengetahuan, pendidikan moral dan kesehatan.
Sekolah Masa Depan Cerah (MDC) Sebagai Agen Pembuat Perubahan
Sekolah MDC bernaung di bawah Yayasan Cahaya Harapan Bangsa, berlokasi di Jalan Diamond Hill DH 1/11, Citraland Surabaya. Terdiri atas tingkat PG – SMA, Sekolah MDC memiliki visi “Making Agents of Change.” Perubahan dititikberatkan pada tiga aspek yakni perubahan dalam ilmu pengetahuan, keterampilan/skill serta karakter. Sekolah MDC selalu memberikan ruang serta mengarahkan setiap siswa untuk bergerak mengembangkan keterampilan dan karakter yang baik. Menurut Sinung, dukungan sekolah untuk pengembangan ini bahkan dimulai dari hal yang sederhana seperti pendalaman spiritual, kemampuan kerjasama tim, memecahkan masalah hingga membentuk pertemanan.
Untuk aspek kewirausahaan (enterpreneurship), Sekolah MDC telah memiliki kurikulum khusus dan bekerjasama dengan salah satu lembaga yang menyediakan pelatihan kewirausahaan. Para guru pun memiliki potensi yang cukup untuk menjalankan kurikulum ini. Poin paling penting dalam kurikulum kewirausahaan yang diajarkan kepada para siswa yakni mindset seorang wirausahawan. Setiap anak harus memiliki mindset untuk menjadi wirausaha, misalnya tentang bagaimana menemukan peluang dan berani mengambil risiko dengan pertimbangan yang matang.
Sejak awal berdiri, Sekolah MDC telah merancang pembelajaran yang bersifat e-learning untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Memang masih ada beberapa kendala yang muncul, seperti masih dibutuhkannya sistem yang cocok untuk e-learning di sekolah, serta kapabilitas para guru dalam menguasai teknologi. Namun semua itu sedang dalam progress penyelesaian dan akan segera siap digunakan. “Salah satu sistem yang bisa mendukung program e-learning atau digital literasi di sekolah yaitu KIPIN ATM. Kita bisa mendapatkan banyak materi pelajaran di KIPIN, sehingga dalam hal data kita sudah banyak ditolong oleh KIPIN. Apalagi ketika guru sedang sakit atau sibuk rapat, siswa tetap bisa belajar mandiri menggunakan KIPIN,” ungkap Sinung di akhir acara Open House Sekolah Masa Depan Cerah 2018. (wr: lia)