Alif Hanifah, M.Pd.M.Si, guru biologi SMAN 14 Surabaya berhasil meraih juara II Guru SMA Berprestasi Tingkat Nasional 2018. Setelah melalui berbagai tahap pemilihan di tingkat kota dan provinsi beberapa bulan lalu, Alif lolos maju ke tingkat Nasional untuk mewakili provinsi Jawa Timur. Acara pemilihan Guru Berprestasi Tingkat Nasional diadakan pada 11 – 18 Agustus 2018 di Hotel Sunlake Jakarta Utara. Sebanyak 32 guru SMA turut berkompetisi meraih predikat guru terbaik nasional dalam acara ini, masing-masing mewakili 32 provinsi di seluruh Indonesia.
Tahap penilaian yang harus dilalui Alif selama empat hari acara itu sangat ketat. Diawali dengan pengumpulan portofolio, tes tulis, wawancara hingga presentasi. Jurinya pun merupakan pakar-pakar pendidikan, mulai dari Ditjen GTK Kemdikbud hingga dosen terbaik Nasional. Ada banyak kriteria yang harus dipenuhi termasuk prestasi, kontribusi bagi dunia pendidikan, teknik mengajar, karya ilmiah hingga kepribadian.
Beberapa prestasi yang pernah Alif raih di antaranya yaitu juara 6 peserta terbaik gupres 2016 dan tim penulis beberapa buku pelajaran biologi tingkat SMA. Dalam kegiatan mengajar, Alif juga memiliki strategi unik bernama Babak Pretas (baca, buat konsep, presentasi, tanya jawab dan post test), yang telah diterapkan sejak tahun 2014. Siswa diberi kesempatan untuk memahami dan merangkum materi, lalu mempresentasikannya ke dalam sebuah media. “Medianya bermacam-macam, ada yang dalam bentuk slide show, gambar peta konsep, pantun, puisi, lagu hingga tembang. Mereka boleh memilih, sehingga pelajaran akan terasa menyenangkan dan mudah dipahami karena sesuai dengan bakat minat mereka,” jelas wanita 45 tahun ini.
Selain mengajar, Alif juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan bersama MGMP Biologi Jatim. Beberapa di antaranya yaitu menjadi guru pemateri video pendidikan yang bekerjasama dengan PENDIDIKAN.ID, dan anggota tim penyusun mobile learning yang bekerjasama dengan STIKOM Surabaya. Menurut Alif, keduanya justru menjadi hal yang sangat penting dalam penilaian. “Guru berprestasi dituntut memiliki karya pengembangan keprofesian, di mana karya-karya itu ternyata sesuai dengan program MGMP Biologi Jatim selama ini. Saya merasakan manfaat partisipasi saya dengan MGMP Biologi Jatim, lembaga yang terus meng up-grade kualitas guru biologi Kota Surabaya dan Jawa Timur,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa guru berprestasi juga dituntut agar dapat berdampak atau menjadi inspirasi bagi guru dan siswa lainnya secara luas. Menurutnya, salah satu karya video pendidikan yang ia garap bersama MGMP Biologi Jatim dan Pendidikan.id berhasil menjawab tantangan ini. “Karena dengan menjadi pemateri video pendidikan, artinya guru telah memiliki akses mengajar yang lebih luas. Tidak hanya di lingkup sekolah namun hingga ke lingkup nasional, karena video pendidikan itu dipublikasikan untuk semua pelajar Indonesia melalui aplikasi dan platform pendidikan yang dimiliki oleh Pendidikan.id, sehingga bisa dipakai sebagai materi pembelajaran siswa dari Aceh sampai Papua bahkan luar negeri” imbuhnya.
Budi Santoso Ketua MGMP Biologi Jatim yang sekaligus menjadi salah satu pembimbing guru prestasi, yang membimbing Alif dalam persiapan penilaian Guru Berprestasi Tingkat Nasional, mengakui bahwa Alif memang merupakan sosok yang aktif dan profesional, terutama dalam beberapa kegiatan MGMP. Ia mengatakan, “saya bersyukur apabila kontribusinya bersama MGMP Biologi selama ini juga dapat membawanya sampai ke titik juara tingkat nasional. Saya berharap MGMP Biologi Jatim dapat terus menjadi wadah pengembangan guru, sekaligus memajukan pendidikan Indonesia melalui program-programnya.”
Menyandang predikat guru terbaik kedua tingkat nasional tidak lantas membuat Alif sombong dan berpuas diri. Ia mengembalikan puji syukurnya kepada Allah SWT dan semua pihak yang mendukung, serta ingin untuk tetap terus meningkatkan kualitas mengajarnya. “Harus tetap menjadi guru yang baik, profesional dan menginspirasi siswa. Semoga pada kesempatan mendatang, saya dan MGMP Biologi Jatim dapat terus berkontribusi dalam kemajuan pendidikan di Indonesia,” harapnya sambil menutup sesi wawancara. (wr: lia)