Bertepatan dengan acara Seminar Nasional Guru TIK pada Sabtu (01/09/2018), Gratika bersama Pendidikan.id meluncurkan sebuah edutech yang dinamakan KIPIN ATM. Acara yang dihadiri sekitar 400 guru TIK dari seluruh Indonesia ini bertopik ‘Peran Guru TIK dalam Menyambut Mata Pelajaran Informatika.’ Seminar Nasional tersebut diadakan oleh Ikatan Guru TIK PGRI, bertempat di Gedung Guru PGRI Jakarta.
KIPIN ATM merupakan salah satu inovasi edutech (teknologi di bidang edukasi) yang akan memanjakan para guru dan siswa Indonesia dalam proses belajar-mengajar. Dengan fisik yang berbentuk seperti mesin ATM dan memiliki layar sentuh 10 inch, KIPIN ATM berisi ribuan konten pembelajaran yang lengkap. Konten pembelajaran itu terdiri dari buku pelajaran resmi Kemdikbud, 1000+ video pendidikan, 17000+ paket latihan soal dan 150+ komik literasi, masing-masing tersedia dalam berbagai tingkat mulai dari SD hingga SMA/K. Selain itu, materi pelajaran di dalam KIPIN ATM juga akan terus bertambah dan di-update setiap bulannya.
Direktur Utama PT Gratika, Mulyanta mengatakan bahwa KIPIN ATM diciptakan untuk membantu pelajar Indonesia dalam memperoleh materi pelajaran lengkap. “Teknologi ini dapat membantu proses belajar anak karena memiliki metode belajar ganda, di mana belajar bukan hanya membaca buku namun juga dikuatkan dengan video pendidikan,” terangnya. Video pendidikan berguna untuk menstimulasi penyerapan materi secara maksimal. Jika materi telah berhasil dipahami, anak dapat menguji pemahamannya langsung dengan fitur tryout (paket soal). Saat anak memiliki waktu luang atau sedang bosan, tersedia komik-komik literasi menarik yang juga bernilai edukatif. Komik literasi terbagi menjadi beberapa kategori yaitu pendidikan moral atau budi pekerti, kesehatan, pengetahuan alam, pengetahuan umum dan sejarah.
“Semua fitur yang ada di dalam KIPIN ATM bisa diakses berkali-kali, sehingga dapat digunakan anak berlatih dan belajar secara intensif,” ujar Mulyanta. Meski diakses berkali-kali, Mulyanta menegaskan bahwa tidak akan ada biaya atau pun kuota yang keluar. Artinya, tidak membutuhkan internet untuk mengaksesnya. “KIPIN ATM hanya memerlukan listrik agar tetap menyala. Namun dalam keadaan listrik mati, KIPIN juga tetap bisa digunakan hingga beberapa jam kemudian,” imbuhnya sambil menggerak-gerakkan jari ke layar KIPIN ATM, membuka tampilan fitur-fitur di dalamnya.
Keunggulan KIPIN ATM lainnya yaitu pada kemudahannya dalam meng-copy data dari KIPIN ATM ke device setiap anak (laptop, tablet atau smartphone). Tidak perlu kuota, pulsa, kabel atau pun bluetooth, karena terdapat jaringan wifi ‘eduSPOT’ di dalam mesin. Artinya, anak dapat menyerap data menggunakan wifi yang disediakan di KIPIN ATM. Sebuah mesin yang sangat efisien juga dari segi tempat karena tidak memerlukan ruangan luas untuk menyimpan ribuan materi, namun sangat efektif untuk mendukung kegiatan belajar.
Mulyanta berharap, “teknologi digital ini dapat membantu mempercepat distribusi materi pendidikan di Indonesia, sehingga tujuan mencerdaskan anak Indonesia untuk memajukan bangsanya di masa depan akan segera terwujud.”