Sektor pendidikan adalah strategis untuk kepentingan nasional karena menyentuh 50 juta siswa oleh karena itu produk-produk jasa teknologi edukasi swasta baik wajib memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) secara maksimal untuk memenuhi aturan dan agar dana masyarakat tidak kabur ke perusahaan luar negeri dan menekan Rupiah.
Sebelumnya kemampuan intelektual sebagai komponen TKDN sering di anggap tidak penting dibandingkan dengan kemampuan membuka tenaga kerja pabrik. Namun sekarang ini baiknya kita sadar bahwa mungkin masalah gaji rendah adalah akibat dari kurangnya fokus untuk menghargai dalam meningkatkan kemampuan intetektual dalam negeri.
Selama regulator tidak merubah ini, maka Indonesia akan tetap menjadi tempat dimana gaji rendah dari pabrik, dan dimana gaji tinggi dari pendapatan intelektual akan tetap di expor keluar negeri.
Oleh karena itu kementrian wajib membantu perusahaan piranti lunak lokal dalam sektor strategis seperti pendidikan agar kemampuan intelektual dalam negeri bisa berkembang juga. Ketentuan TKDN sektor pendidikan perlu segera direalisasikan guna menggairahkan riset dan pengembangan produk edutech nasional lebih maju lagi.
Santoso Suratso BSc., MBA, CEO dari Pendidikan.id mengatakan “Dengan rasa bersyukur Kipin School 4.0 adalah produk teknologi pendidikan untuk sekolah yang pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi TKDN dari Sucofindo. Kami yakin sekolah-sekolah, guru-guru, kepala sekolah, pemda, dan pemerintah akan memilih Kipin School lebih dari pada mitra yang lain yang belum memiliki TKDN”.
“Namun kami berharap agar adanya pengarahan dari Kemenperin agar gawai-gawai yang beredar di Indonesia terutama tablet agar sudah embed dengan aplikasi TKDN pendidikan seperti Kipin School, ini sangat membantu puluhan juta siswa dan masyarakat” tambah Santoso