Jasa Tirta I bersama dengan JKPKA (Jaring-jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air) mengadakan acara Temu Ilmiah pada Rabu (19/12/2018), bertempat di Multifuntion Hall BG Junction Mall Surabaya. Selain sebagai ajang diskusi ilmiah antara JKPKA, guru dan siswa, acara ini sekaligus untuk mengumumkan serta mengapresiasi hasil pemenang lomba antar SMA tingkat Nasional. Lomba telah diadakan sebelumnya sejak bulan September 2019, terdiri dari lomba fotografi, videografi, iklan layanan masyarakat dan karya ilmiah yang semuanya bertema tentang pemantauan kualitas air dan lingkungan.
Diskusi bertujuan untuk bertukar informasi mengenai materi dan penelitian kualitas air yang ada di sekitar lingkungan masing-masing. Sesi diskusi ini dipimpin oleh Soetarno (Koordinator Pusat JKPKA) dan Inni Dian (Kepala Humas Jasa Tirta 1). Sesi lainnya disampaikan oleh Budi Santoso (Ketua MGMP Biologi Jawa Timur sekaligus ketua pelaksana acara) yang membahas tentang langkah-langkah penting dalam pembuatan suatu karya ilmiah. Menurut Budi, hal penting pertama yang harus mendasari kegiatan pembuatan karya ilmiah yaitu pujian yang harus diberikan oleh guru pendamping untuk siswa.
“Pujian akan menjadi semangat awal bagi siswa untuk bisa menyelesaikan karya ilmiahnya sampai akhir. Setelah itu, barulah kita mulai karya ilmiah sesuai prosedur biasanya,” ungkap Budi. Ia menegaskan bahwa membaca untuk memperkaya pengetahuan anak tentang tema atau akar masalah juga hal yang sangat penting dilakukan. Ia menyarankan agar sebelum memulai karya ilmiah, siswa harus membaca minimal 5 jurnal dan menuliskan kembali konsep-konsepnya. Aspek lain yang harus diperhatikan saat membuat karya ilmiah yaitu tata bahasa yang baik dan benar. Menurutnya, bahasa penulisan dapat mencerminkan keseriusan seseorang dalam menulis karya ilmiah.
Pendidikan.id turut hadir dalam acara untuk memperkenalkan KIPIN ATM sebagai salah satu media belajar yang dapat diandalkan siswa dan guru di sekolah. Media berupa mesin digital ini berisi ribuan konten pembelajaran digital, meliputi buku pelajaran sekolah, video pembelajaran, latihan soal dan komik literasi. “Segala aspek kehidupan manusia sudah mengalami digitalisasi. Pendidikan perlu beradaptasi, agar pendidikan tidak tertinggal atau bahkan termakan oleh zaman. Salah satu cara beradaptasi bisa dimulai dengan menggunakan produk digital seperti KIPIN ATM untuk proses pembelajaran,” terang Budi menanggapi kehadiran KIPIN ATM dalam dunia pendidikan.
Kelebihan KIPIN ATM yaitu tidak membutuhkan jaringan internet dalam pengoperasiannya. Semua konten dapat diakses secara offline karena KIPIN ATM telah dilengkapi dengan teknologi wifi internal yang dinamakan wifi EduSPOT. Melalui EduSPOT pula, para siswa dan guru dapat mengirim semua konten dari KIPIN ATM ke smartphone, laptop atau gadget masing-masing. Konten yang sudah ada di smartphone bisa diakses kapan dan di mana saja secara offline, tanpa perlu kuota internet. Hal ini tentu saja sangat memudahkan para siswa dan guru dalam memperoleh materi belajar, tanpa perlu mengeluarkan tenaga dan biaya ekstra.
Pada akhir acara, Soetarno menyampaikan apresiasinya kepada KIPIN ATM sebagai inovasi baru di bidang pendidikan. “KIPIN ATM memang sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah. Para siswa yang masuk dalam kategori generasi milenial ini pasti sangat senang belajar dengan teknologi digital seperti. Apalagi ini juga memudahkan mereka, terutama anak-anak yang ada di daerah 3T,” ungkap Soetarno koordinator pusat JKPKA, organisasi non-profit di bawah BUMN Jasa Tirta I yang kini telah berusia 21 tahun.