Tak selamanya belajar itu membosankan. Tak selalu pula mengerjakan latihan soal itu menjenuhkan. Asal dibarengi dengan media yang tepat dan menarik, belajar justru bisa membuat setiap siswa ketagihan. Hal inilah yang dirasakan oleh Sofiati, pustakawati SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya. Sekolah Dasar yang terbuka juga untuk penyandang disabilitas ini merupakan salah satu sekolah yang menyadari pentingnya terapan teknologi dalam proses pembelajaran. SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya telah memanfaatkan fasilitas KIPIN ATM yang diletakkan di ruang perpustakaan.
“Semenjak sekolah menggunakan KIPIN sebagai media pembelajaran alias pustaka digital, perpustakaan hampir tidak pernah sepi. Setiap hari ada saja anak yang ke perpustakaan untuk mengakses materi pelajaran dari KIPIN,” aku Sofiati, pustakawati sekolah. Bahkan berdasarkan data kunjungan perpustakaan, jumlah siswa yang datang ke perpustakaan pada jam istirahat atau pun pulang sekolah semakin meningkat drastis. Ada yang datang untuk membaca komik literasi, menonton video pendidikan atau mengerjakan latihan-latihan soal. Menurut Sofiati, paling banyak kunjungan siswa yang mengakses data KIPIN yakni pada tanggal 24 April 2018 dengan total siswa mencapai 80 orang.
Tidak hanya pada jam istirahat atau pulang sekolah, para siswa juga mengakses KIPIN saat jam kunjung wajib perpustakaan. SDN Klampis Ngasem menerapkan adanya jam wajib kunjung perpustakaan tiap kelas masing-masing pada hari tertentu. “Mereka selalu akan ada tugas membaca dan merangkum dari guru masing-masing. Setelah membaca dan merangkum cerita dari buku cetak yang ditentukan oleh guru, biasanya para siswa langsung menyerbu KIPIN,” jelas Sofiati. Anak-anak kelas kecil cenderung menyukai untuk membaca komik literasi, sementara anak-anak kelas 5 dan 6 cenderung lebih suka menonton video pendidikan atau mengerjakan soal latihan.
KIPIN sendiri merupakan sebuah mesin yang berisi ribuan materi pelajaran lengkap mulai dari buku pelajaran resmi Kemdikbud, video pendidikan, kumpulan latihan soal dan komik literasi. Video pendidikan sangat bermanfaat untuk menambah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan di kelas. Bedanya, apa yang diajarkan guru di kelas tidak bisa diulang. Sementara siswa bisa mengulang-ulang video pendidikan hingga paham dengan materi tersebut. Latihan-latihan soal dibuat sangat lengkap tiap bab, bahkan tiap subbabnya. Sedangkan komik literasi merupakan materi pelajaran yang dibuat lebih menarik berupa komik. Ada materi ilmu pengetahuan alam, sosial, pendidikan moral, budi pekerti hingga kesehatan yang dikemas dalam bentuk gambar dan cerita yang menarik. Sehingga hanya dengan membaca komik pun, siswa sebenarnya telah belajar dan mendapatkan pengajaran dari situ.
Belajar menggunakan inovasi baru seperti KIPIN dinilai anak-anak sangat menyenangkan. Seperti yang dikatakan oleh salah satu siswa kelas 6 SDN Klampis Ngasem 1, Gadang Priyambodo, dirinya sangat senang dengan kehadiran KIPIN di sekolah. “Wah senang sekali, karena jadi lebih enjoy gitu kak, kayak main game. Belajar jadi lebih menyenangkan,” ujarnya dengan penuh semangat. Gadang mengaku suka membaca komik-komik literasi, namun ia cenderung lebih suka mengerjakan latihan soal untuk mempersiapkan dirinya menjelang ujian nasional. Berbeda halnya dengan Muhammad Nizar, meski sama-sama kelas 6 namun ia lebih suka belajar melalui komik literasi karena ada gambar dan alur ceritanya.
Apa pun yang lebih disukai siswa, namun esensi paling penting dari hadirnya KIPIN sebagai media pembelajaran di sekolah yaitu dapat memudahkan siswa belajar secara lebih efektif. Selain karena kelengkapan dan kemudahan akses serta kredibilitas materi (karena kerjasama langsung dengan guru-guru sekolah), KIPIN efektif karena menarik dan sesuai dengan dunia siswa yang merupakan generasi Z (generasi yang lahir dan tumbuh di era digital). Baik video pendidikan, latihan soal atau pun komik literasi disajikan secara atraktif, disertai dengan gambar yang colorful. Maka tidak heran jika anak-anak merasa senang dan enjoy belajar melalui KIPIN.
Hingga kini tidak hanya SDN Klampis Ngasem 1 saja, namun ada banyak sekolah dan panti asuhan lain di beberapa daerah di Indonesia yang telah merasakan manfaat KIPIN. Di antaranya Sekolah Masa Depan Cerah Surabaya, SDN Limus Nunggal 01 Cileungsi, SDN 02 Karangtengah Baturraden, SMK Tridaya Harapan Kutai Timur Kaltim, Panti Asuhan Roslin Kupang NTT, Yayasan Hati Bagi Bangsa Semarang dll. Jika KIPIN telah berhasil memikat hati seluruh pelajar, bukankah akan lebih mudah bagi Bangsa Indonesia untuk menuju era kemajuan pendidikan??