Banyak jalan menuju Roma. Ungkapan ini agaknya sesuai dengan kecanggihan teknologi, yang semakin menambah pilihan cara belajar siswa. Para siswa generasi millenial saat ini telah difasilitasi berbagai macam teknologi untuk mempermudah kegiatan belajar mereka. Kemudahan ini dirasakan, ketika mereka tidak lagi harus mengeluarkan tenaga dan biaya ekstra untuk dapat belajar menggunakan buku cetak. Hanya dengan satu layar gadget atau PC yang dimiliki, mereka bisa menyerap ilmu tanpa batas.
Muhammad Alvin Muis, siswa SD Dr. Soetomo Surabaya, biasa menggunakan Aplikasi Buku Sekolah Digital sebagai acuan belajarnya di rumah. Bukan sebuah kebetulan bagi Alvin untuk menggunakan Aplikasi Buku Sekolah Digital setiap hari saat belajar. Pasalnya, tindakan ini adalah pilihan dari sang ibu. Karena sang ibu sering berburu materi pelajaran pada Aplikasi Buku Sekolah Digital, maka Alvin beserta kembarannya, Alvan, turut belajar dari aplikasi tersebut.
Awalnya, ibu Alvin merasa perlu untuk memahami materi yang sedang dipelajari sang anak. Hal ini dibutuhkan agar ia bisa mengajari anaknya dengan mudah, tanpa harus mengganggu anaknya yang sedang belajar dengan buku cetak. Ia mencoba untuk menjelajah internet agar menemukan materi yang harus ia pelajari, sebelum anaknya mengajuka pertanyaan terlebih dulu. Ia melihat ada banyak blog atau website yang menyediakan tutorial materi. Namun karena kredibilitas penulis yang masih diragukan, maka ia memutuskan untuk mencari buku saja melalui internet.
Tak butuh waktu lama menjelajah, ibu Alvin telah menemukan program Buku Sekolah Digital (BSD) milik pendidikan.id Menurutnya, koleksi buku yang disediakan dalam website tersebut sangat membantunya dalam mempelajari materi anak. Ada lebih banyak kelebihan yang diberikan daripada harus belajar menggunakan buku cetak. “Kan lebih praktis. Selain bisa saya buka dari laptop, juga bisa dari smartphone. Selain itu juga kan gratis, saya nggak perlu beli buku tambahan lagi,” ucapnya.
Perlahan, tak hanya ibu Alvin yang memanfaatkan buku-buku BSD untuk belajar, tapi juga Alvin dan Alvan. “Anak-anak di sekolah belum menggunakan buku BSD. Tapi selalu saya anjurkan mereka untuk belajar dari buku-buku selain buku pelajaran mereka. Buku-buku itu ya dari BSD,” jelas sang ibu. Ia mengaku senang dengan kemudahan belajar dari teknologi saat ini.
Alvin dan Alvan sendiri, menjadi salah satu siswa penerima tablet gratis dari pendidikan.id. Fasilitas ini dapat menjadi cara baru untuk belajar bagi siswa-siswi Indonesia, terutama Alvin dan Alvan. Ibu Alvin mengungkapkan senang setelah mendapatkan tablet gratis. “Senang, karena anak-anak jadi tak perlu repot lagi memuka dan menutup laptop untuk mengakses BSD. Tablet kan lebih praktis, juga bisa dibawa kemana-mana. Jadi tetap bisa belajar dari BSD meski sedang tidak di rumah,” ungkapnya. Pembagian tablet gratis sekaligus hadirnya pendidikan.id, diharapkan dapat membantu pendidikan Indonesia untuk semakin mudah digapai. Tak hanya bagi Alvin dan Alvan, tapi juga jutaan siswa di Indonesia. (Wr/ed: Lia)