Produk teknologi yang diciptakan masuk dalam jenis ‘teknologi tepat guna,’ bukan hanya sekedar teknologi tanpa manfaat. Teknologi tepat guna justru sengaja dirancang dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih mudah dan efisien. Keberadaan teknologi tepat guna sangat diperlukan saat teknologi sebelumnya sudah tidak dapat menutup permasalahan yang terjadi, terutama apabila teknologi sebelumnya tersebut menimbulkan dampak lain yang justru akan menjadi masalah baru. Misal, teknologi yang digunakan sebelumnya sangat mahal atau menimbulkan polusi. Namun teknologi tepat guna juga bisa hadir sebagai teknologi baru, bukan sebagai pengganti teknologi sebelumnya.
Definisi teknologi tepat guna juga telah dijelaskan dalam Impres No. 3 Th. 2001, yakni teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup. Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang tepat sasaran dan berguna. Tepat sasaran artinya sesuai dengan permasalahan yang ada di masyarakat, berguna artinya dapat dimanfaatkan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Salah satu permasalahan masyarakat Indonesia yang seakan belum berujung hingga saat ini ialah dalam bidang pendidikan. Teknologi digital sudah cukup maju dan menjadi sahabat masyarakat dalam berbagai aspek seperti komunikasi, transaksi, entertainment dan sebagainya. Namun sayangnya masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi digital seringkali justru dijauhkan dari siswa saat pembelajaran berlangsung. Padahal, teknologi sebenarnya dapat lebih membantu siswa dalam belajar jika mampu dikuasai dan digunakan dengan tepat.
KIPIN ATM hadir sebagai teknologi tepat guna yang dapat menjawab permasalahan ini. KIPIN ATM berbentuk mirip seperti mesin ATM yang berisi konten-konten pembelajaran lengkap, meliputi ribuan buku pelajaran terbitan Kemdikbud, ribuan video pendidikan, belasan ribu latihan soal dan ratusan komik literasi. Teknologi yang menggunakan sistem layar sentuh ini sangat mudah digunakan oleh para siswa untuk mendapatkan materi pelajaran. Para siswa tak perlu lagi merogoh kocek dan berjalan ke sana kemari untuk membeli buku paket, buku latihan soal atau pun bahan pembelajaran. Cukup dengan berada di dekat KIPIN ATM, siswa sudah bisa mendapatkan materi yang mereka butuhkan untuk belajar.
Apalagi KIPIN sudah dilengkapi dengan wifi internal (dinamakan sebagai EduSpot) yang berfungsi agar para siswa dapat mengunduh semua data dari KIPIN ATM ke smartphone masing-masing secara gratis, tanpa pulsa mau pun kuota internet. Ini berarti siswa tidak perlu berdiri di depan KIPIN ATM sepanjang waktu untuk mencari materi pembelajaran. Mereka bisa mengunduh bahkan semua data yang ada di KIPIN ATM dari tempat mereka duduk, asal masih dalam jarak jangkauan wifi internal EduSpot. Semua materi yang sudah diunduh dapat diakses kembali kapan dan di mana pun, tetap gratis tanpa pulsa atau kuota internet.
Pemakaian KIPIN ATM yang bersifat mudah, praktis dan gratis (offline) ini dapat membantu siswa dari semua daerah, baik perkotaan hingga pedesaan termasuk daerah 3T. Minimnya internet di daerah pedalaman tidak boleh membatasi ruang gerak mereka untuk berkembang. Dengan memanfaatkan KIPIN ATM, mereka bisa belajar mengoperasikan teknologi sekaligus mendapatkan materi pelajaran dengan lebih mudah. Semua siswa dari seluruh daerah nusantara harus melek teknologi, dan berhak mendapatkan layanan pendidikan yang sama rata tanpa ada kesenjangan. Selain mempermudah dalam mendapatkan materi belajar, KIPIN ATM juga akan lebih menarik bagi siswa untuk belajar. Generasi milenial cenderung lebih tertarik pada gadget daripada buku, maka menjadikan gadget sebagai buku merupakan solusi yang baik.
Sesuai dengan definisi teknologi tepat guna, Pendidikan.id sengaja merancang teknologi KIPIN ATM untuk mengatasi permasalahan pendidikan Indonesia. Guru dan siswa dapat memanfaatkannya untuk proses pembelajaran yang menarik, mudah, cepat dan gratis. Jika ada teknologi yang dapat membuat beban atau masalah manusia menjadi lebih ringan, mengapa tidak dimanfaatkan? (wr: lia)