Semakin banyaknya jenis dan manfaat gadget saat ini membuat masyarakat semakin lekat dengan gadget. Alih-alih memanfaatkan gadget untuk hal yang positif, masih banyak orang justru terhipnotis dengan sifat aditif gadget yang cenderung berdampak negatif. Pertimbangan ini mendorong Gereja Paroki Redemptor Mundi Surabaya mengadakan seminar bertajuk ‘HPku, Surga dan Nerakaku.’ Seminar ini sekaligus menjadi peringatan Hari Ulang Tahun paroki, dan diadakan pada Minggu (24/09/2017) di Gedung Paroki Redemptor Mundi Surabaya.
Acara yang khusus ditujukan untuk anak-anak muda ini dihadiri sekitar 150 peserta Orang Muda Katolik (OMK). “Lebih menyasar ke anak-anak muda khusunya yang jomblo, karena anak muda memiliki banyak waktu luang. Kami ingin waktu mereka dengan gadget bisa bermanfaat, contohnya mengembangkan bisnis,” ujar Andie Yudha, perwakilan panitia acara. Materi seminar disampaikan oleh dua orang praktisi yang telah sukses dalam pemanfaatan teknologi dan gadget, yaitu Ginting Satyana (Direktur Pendidikan.id) serta Errol Jonathan (Direktur Utama Suara Surabaya Media).
Ginting Satyana berperan sebagai perwakilan Pendidikan.id, membawakan materi tentang ‘Memajukan Pendidikan Indonesia dengan Memanfaatkan Teknologi Digital.’ Ginting memberikan contoh Pendidikan.id sebagai salah satu produk teknologi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah di Indonesia. Menurutnya, semua anak dari yang baru lahir hingga kalangan pelajar saat ini sudah familiar dengan gadget. Transaksi jual beli, bahkan antar jemput semua berbasis gadget. Ia menuturkan, segala kemudahan yang dihasilkan teknologi justru harus digunakan untuk memajukan aspek-aspek negara yang masih terpuruk.
“Bagaimana caranya? Pendidikan.id melakukan hal itu dengan menciptakan buku sekolah digital, video pendidikan, kumpulan latihan soal dan bacaan-bacaan edukatif yang gratis serta mudah diakses,” tutur Ginting. Semua produk Pendidikan.id dapat diakses secara gratis melalui gadget, agar siswa-siswi Indonesia dapat belajar dengan baik dan mudah. “Tanpa ada diskriminasi kaya dan miskin, serta batasan waktu atau tempat,” ucapnya.
Selanjutnya, Errol Jonathan memaparkan secara global dampak negatif dan positif Gadget. Ia memberikan ilustrasi dan pengetahuannya mengenai apa serta bagaimana gadget sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat. Ditambah, ia membagikan pengalamannya pula dalam memanfaatkan gadget sebagai media penyebar berita secara cepat dan menyeluruh, namun tetap akurat.
Di akhir acara, Ginting Satyana bersama Errol Jonathan mengingatkan para pemuda untuk tidak terjerembab pada sifat aditif gadget. “Melainkan pemuda harus mampu memanfaatkan gadget dengan baik, agar berguna bagi sesama dan negara,” pesan Ginting. (wr: Lia, ed: Shirley)
