Mencuplik berita yang dikabarkan CNBC Indonesia, data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menunjukan angka 3.173 kasus kekerasan dalam rumah tangga terhitung sejak 1 Januari 2022 hingga 10 Februari 2023. Dari 3.173 kasus, 85% di antaranya adalah korban berjenis kelamin perempuan dengan angka sebanyak 2.645 kasus. 15% persen sisanya merupakan korban dari jenis kelamin laki-laki.
Kekerasan tidak hanya bisa terjadi dalam rumah tangga (KDRT) atau hubungan suami istri saja, namun bisa juga terjadi dalam hubungan pacaran (KDP). Bentuk-bentuk kekerasan ini dapat berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis dalam wujud verbal, maupun kekerasan seksual. Kekerasan ini bisa saja dilakukan baik oleh pria maupun wanita. KDRT dan KDP menjadi kewaspadaan bagi setiap orang yang hendak memulai hubungan.
Sebagai upaya melindungi warga negara dari kasus kekerasan, negara mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur tindakan KDRT. Selain itu, Pendidikan.id sebagai sebuah platform yang bergerak dalam pengembangan produk dan layanan di bidang teknologi pendidikan juga turut berperan dalam memberikan edukasi bahaya KDRT dan KDP, khususnya untuk para pembaca perempuan. Melalui komik literasi pendidikan moral, disajikan cerita dan ilustrasi menarik, serta nilai-nilai moral yang dapat dibaca dan ditanamkan dalam diri masing-masing.
Komik literasi “Girl Jangan Salah Pilih” menceritakan kisah seorang perempuan yang duduk di bangku SMA bernama Tasya. Pada pesta ulang tahunnya ke-17, ia menjadi dekat dengan Toni, kakak kelas yang Tasya sukai di sekolah. Mereka berdua akhirnya berpacaran setelah beberapa minggu dekat. Pada bulan keenam mereka berpacaran, mulai terlihat sifat dan perilaku kasar Toni. Toni selalu memaksa Tasya untuk menyediakan waktu yang lebih untuknya. Jika keinginan Toni tidak dituruti, ia akan langsung marah, membanting ponsel Tasya, melakukan kekerasan mulai dari mencaci maki hingga mencekik dan menjambak.
Sikap kasar Toni yang terus berlanjut semakin lama membuat Tasya ketakutan. Hingga suatu saat Tasya tersadar bahwa perlakuan kasar Toni adalah salah dan tidak dapat ditoleransi terus-menerus. Tasya pun secara langsung memutuskan hubungannya dengan Toni. Bertahun-tahun kemudian, Tasya menikah dengan laki-laki di mana mereka berdua membangun hubungan yang baik dan saling menyayangi. Di saat bersamaan, muncul pula berita bahwa Toni ditangkap pihak kepolisian karena terjerat kasus KDRT. Melihat berita ini, Tasya pun bersyukur karena telah keluar dari hubungan yang tidak sehat bersama Toni sejak lama.
Ada beberapa pelajaran berharga yang dapat dipetik dari komik literasi “Girl Jangan Salah Pilih”. Kaum perempuan menjadi kelompok yang paling rentan menjadi korban dalam Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) maupun Kekerasan Dalam Pacaran (KDP). Maka, perempuan wajib untuk waspada dan berhati-hati dalam memilih pasangan. Apabila sejak berhubungan pacaran, pasangan sudah menunjukan permainan fisik dan kekerasan setiap kali tidak mendapatkan apa yang diinginkan, segera pertimbangkan apakah diri sendiri dapat mentoleransi sikap tersebut sampai selanjutnya?
Hendaklah perempuan dapat memilih pasangan dengan lebih teliti. Seseorang yang baik, dapat mengkomunikasikan keinginan dan maksud, mengelola emosi dan respon yang tepat, serta mampu untuk berkompromi dengan pasangan adalah modal-modal yang baik untuk membangun hubungan romantis secara lebih lanjut. Terlebih jika memiliki keinginan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Pernikahan dan membangun keluarga bukan saja proses yang berlangsung satu-dua tahun, melainkan keputusan yang dilakukan seumur hidup.
Ingin membaca 500+ koleksi komik Kipin lainnya? Silakan download dari https://play.google.com/store/apps/details?id=com.med.kipinschool
Info lanjut tentang Kipin, kunjungi:
https://kipin.id/
Email: [email protected]
https://wa.me/6281233601047