Bagi umat muslim, Idul Adha menjadi salah satu momen penting untuk menjaga kesucian batin. Hal ini ditandai dengan penyembelihan hewan kurban sebagai simbol penyesalan, keikhlasan dan penyucian hati dari kesalahan-kesalahan yang telah lalu. Namun yang seringkali tidak kita sadari yaitu adanya ancaman penyakit anthrax pada hewan kurban yang disembelih. Entah karena keteledoran peternak, penjual/pembeli hewan kurban atau pun kita yang mengonsumsinya.
Anthrax merupakan penyakit pada hewan ternak yang dapat menular ke tubuh manusia. Penyakit anthrax pada hewan disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang terkadang hidup menempel pada rerumputan. Hewan-hewan yang menghirup spora bakteri atau memakan bakteri pada rerumputan itu, secara otomatis akan terserang penyakit anthrax.
Ada beberapa cara penularan penyakit anthrax ke tubuh manusia, masing-masing memiliki dampak yang berbeda. Pertama, bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi anthrax akan menularkan penyakit anthrax kulit kepada manusia. Kedua, memakan daging hewan yang terinfeksi anthrax akan menimbulkan penyakit anthrax usus. Sementara ketiga, menghirup udara di dekat hewan yang terinfeksi anthrax akan menyebabkan penyakit anthrax inhalasi.
Masing-masing jenis penyakit anthrax tersebut memunculkan gejala yang berbeda-beda. Namun umumnya, gejalanya baru akan muncul sekitar 7 hari setelah penderita tertular anthrax. Berikut ini gejala-gejala yang perlu diwaspadai:
– Anthrax kulit: timbul benjolan gatal seperti gigitan serangga pada daerah yang terinfeksi. Benjolan ini kemudian menjadi borok yang tidak nyeri, dengan bagian tengah berwarna hitam. Selain itu, dapat terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening di dekat lokasi luka.
– Anthrax usus: mual dan muntah, nyeri perut, sakit kepala, nafsu makan menurun, demam, diare parah dengan kotoran bercampur darah, radang tenggorokan, kesulitan menelan dan pembengkakan leher.
– Anthrax inhalasi: awalnya seperti gejala penyakit flu yaitu demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, dan lelah. Lalu muncul rasa tidak nyaman pada dada, napas menjadi pendek, mual, batuk darah, nyeri saat menelan, demam tinggi, kesulitan bernapas, syok, serta terjadi meningitis.
Ancaman anthrax bisa muncul kapan dan di mana saja, terutama pada daerah yang endemis anthrax. Maka agar momen suci Idul Adha tidak beralih menjadi musibah, kita harus lebih jeli dalam memilih hewan untuk kurban. Bagi yang tidak membeli hewan kurban pun juga harus berhati-hati saat hendak mengonsumsi dagingnya. Namun tak hanya saat momen Idul Adha saja, kita juga harus tetap waspada setiap membeli atau memasak daging hewan ternak untuk kehidupan sehari-hari.
Untuk membantu masyarakat awam, pendidikan.id menerbitkan komik ‘Gara-gara Sapi Pak Gozal’ yang memberikan informasi lengkap tentang penyakit anthrax dan bagaimana ciri-ciri hewan yang terinfeksi anthrax. Beberapa cirinya yaitu hewan yang terlihat lesu dan berwarna kehitaman. Sementara dalam bentuk daging mentah, daging hewan yang terinfeksi anthrax cenderung berwarna tidak segar. Komik ini dapat menjadi panduan bagi masyarakat agar terhindar dari daging hewan yang terinfeksi anthrax, terutama saat momen Idul Adha di mana masyarakat harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam memilih hewan kurban yang baik.
Untuk mendapatkan komiknya:
* Download aplikasi KIPIN Mobile di smartphone
* Kunjungi website komik.pendidikan.id