Rabu, Desember 25, 2024
spot_img
BerandaKIPINKIPIN ATM di SMAK St. Carolus Surabaya Memotivasi Siswa Generasi Milenial untuk...

KIPIN ATM di SMAK St. Carolus Surabaya Memotivasi Siswa Generasi Milenial untuk Belajar

Terhitung dua minggu sejak Senin (03/12/2018), KIPIN ATM melalui program KIPIN Goes to School mengunjungi SMAK St. Carolus Surabaya. Salah satu sekolah swasta terbaik di Surabaya ini beralamat di Jl. Jemur Andayani XXI No.7, terletak di kawasan Surabaya Selatan. SMAK St. Carolus Surabaya berada di bawah naungan Yayasan Tarakanita, dan telah menerapkan pembelajaran berbasis digital dalam sebagian proses pembelajarannya. Hal ini dilakukan agar sekolah mampu menyesuaikan kualitas pendidikannya sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi.

media pembelajaran digital, perpustakaan digital
Siswa SMAK St. Carolus Surabaya sedang belajar menggunakan KIPIN ATM.

KIPIN ATM merupakan mesin yang berisi ribuan konten pembelajaran digital, meliputi buku pelajaran sekolah, video pembelajaran, latihan soal dan komik literasi. Semua konten tersebut dapat diakses gratis tanpa internet (offline), karena KIPIN ATM telah dilengkapi dengan wifi internal (dinamakan eduSPOT). Bahkan para siswa dan guru bisa mengirim semua konten yang ada di dalam KIPIN ATM ke smartphone masing-masing, juga tanpa memerlukan kuota internet. Konten-konten yang ada di smartphone bisa diakses kapan dan di mana saja secara offline pula.

Para guru dan siswa SMAK St. Carolus memberikan tanggapan yang sangat baik terhadap kehadiran KIPIN ATM di sekolah. Bahkan, KIPIN ATM nampak selalu ramai dikunjungi para siswa yang hendak mengakses buku, video, komik atau pun latihan soal. Cara mengoperasikan KIPIN ATM tidak begitu rumit, karena hanya menggunakan layar sentuh tanpa keyboard, mouse atau peralatan kabel terpisah lainnya. Sehingga para siswa KIPIN ATM pun dapat belajar dengan nyman tanpa terganggu dengan peralatan pendukung. Bagi para siswa yang tidak sempat mengutak-atik KIPIN ATM, maka akan langsung mengunduh konten-kontennya ke dalam gadget mereka.

Agnes Saptawati Dongoran, salah satu guru SMAK St. Carolus Surabaya mengatakan bahwa ia senang dengan adanya KIPIN ATM di sekolah, karena para siswa jadi termotivasi untuk belajar. “Biasanya mereka bermain HP dan mengeksplor hal-hal yang tidak penting. Namun dengan adanya KIPIN ATM, mereka malah mengajak teman-temannya untuk mengerjakan kuis. Ayo ayo, kuis! Jawabannya yang mana, ayo… Akhirnya mereka tenggelam sendiri dalam keseruan mereka mengerjakan kuis-kuis di KIPIN ATM,” ungkapnya. Ketertarikan siswa kepada KIPIN ATM dinilai cukup tinggi, terutama untuk menu komik literasi dan latihan soal. Bahkan tidak hanya siswa SMA saja yang datang mengakses KIPIN ATM. Siswa SD dan SMPK St. Carolus pun ikut memanfaatkan KIPIN ATM saat mereka berkunjung ke gedung SMA.

yayasan tarakanita perpustakaan digital
Agnes Saptawati bersama KIPIN ATM.

Pada era ini, teknologi digital memang sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah. Selain untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, juga untuk menyesuaikan dengan minat siswa generasi milenial. Seperti penuturan Agnes dalam sesi wawancara dengan tim Pendidikan.id (pengembang KIPIN ATM), bahwa siswa saat ini lebih menyukai dunia digital, apalagi yang berbasis handphone. “Guru sekarang sepertinya sudah tidak bisa banyak berceramah lagi, karena anak-anak akan merasa bosan. Dunia mereka ini dunia digital, dunia imajinasi. Oleh karena itu, perlu ada penggunaan teknologi digital untuk proses pembelajaran,” jelasnya.

Menurut Agnes, KIPIN ATM sangat sesuai untuk dijadikan sebagai teknologi digital sarana belajar siswa di sekolah. Ini karena sifat kontennya yang lengkap dan bisa didownload ke smartphone seluruh siswa secara offline. Ia sangat mendukung keberadaan KIPIN ATM di sekolah, bahkan seluruh sekolah di Indonesia. “Pasti akan lebih memotivasi siswa untuk belajar, karena bentuknya digital, bergambar dan audio-visual,” ujarnya menutup sesi wawancara. (wr/ed: lia)

Info lebih lanjut tentang KIPIN ATM: kipin.id

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments