Tidak heran jika banyak pepatah yang mengatakan “buku adalah jendela dunia”. Selain membukakan pengetahuan bagi pembacanya, buku memang merupakan salah satu kebutuhan esensial dalam kehidupan manusia. Kok bisa? Betul, karena buku adalah komponen penting dalam kegiatan edukasi atau pendidikan.
Kegiatan dengan buku yang paling erat kaitannya dengan masyarakat luas adalah membaca. Ironisnya, minat baca masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah. Hal tersebut merujuk pada data UNESCO yang menyebutkan bahwa dari 1.000 orang hanya ada 1 yang rajin membaca. Dari hasil tersebut setidaknya ada dua pertanyaan yang menyeruak yaitu:
(1) Apakah minat baca rendah ini karena orang Indonesia malas membaca? atau
(2) Apakah ada faktor lain selain malas yang membuat minat baca masyarakat rendah?
Banyak sekali argumen yang dapat dikemukakan mengenai dua pertanyaan tersebut, namun ramainya argumen jangan sampai menjadi kendala untuk tetap bergerak menggerakkan literasi membaca di kalangan masyarakat terlebih anak-anak. Kebiasaan baik harus ditumbuhkan sejak dini agar melatih anak-anak untuk tetap rajin melakukannya. Salah satu pendorong adalah pengaruh baik dari suatu hal, lalu apa saja pengaruh baik dari membaca untuk anak-anak?
- Meningkatkan kemampuan berpikir otak manusia
Untuk tetap bugar, kita dianjurkan untuk berolahraga agar kesehatan kita terpelihara. Membaca merupakan olahraga bagi otak manusia. Semakin sering membaca, maka otak kita akan aktif sehingga dapat menghindarkan kita dari penyakit-penyakit misalnya pikun. - Memperbanyak kosakata
Dengan membaca anak akan menemui kata dan rangkaian kata yang menjadi inputan penting bagaimana mereka memproses suatu hal. Lebih dari itu, anak-anak juga akan lebih percaya diri dalam berbicara karena mereka memiliki perbendaharaan kata yang banyak dari membaca. - Memberikan banyak pengetahuan baru
Buku yang dibaca anak akan menjadi sumber pengetahuan anak selain dari orang tua dan lingkungannya. Semakin anak banyak membaca, semakin banyak hal yang akan mereka tahu dan pahami.
Setidaknya tiga pengaruh atau keuntungan membaca bagi anak di atas dapat menjadi pendorong untuk orang tua dan kita sesama generasi bangsa untuk terus berusaha meningkatkan minat baca anak Indonesia.
Kipin salah satu perusahaan edtech dari Indonesia melihat masalah membaca ini sebagai masalah yang serius, sehingga diperlukan adanya upaya untuk menanggulanginya. Menjawab dua pertanyaan tentang kemalasan atau faktor lain mengenai minat baca rendah, Kipin membuat bahan bacaan yang syarat akan pengetahuan dan budi pekerti dalam kemasan yang menarik yaitu dalam bentuk komik. Diharapkan anak-anak akan lebih antusias karena bukunya banyak gambar dan colorful sehingga mereka tidak malas lagi untuk membaca.
Sedangkan untuk faktor lain mengapa minat baca rendah, dari beberapa sharing dengan guru-guru di daerah ditemukan fakta bahwa ketersediaan bahan bacaan sangat minim. Masalah besar juga saat banyak orang mengkampanyekan literasi membaca namun medium yang dibacanya tidak ada. Kipin dengan aplikasi buatannya yaitu Kipin School, sudah menyediakan ratusan komik pendidikan yang telah dibuat, namun daerah-daerah yang tidak memiliki akses kepada buku juga kesulitan untuk mengakses internet.
Jangan sampai bagai jatuh tertimpa tangga pula. Mari bantu anak-anak di daerah yang kesulitan mengakses bahan bacaan menarik untuk mendapatkan kesempatan membaca dan meningkatkan pengetahuan mereka melalui apa yang dibaca. Kipin mengajak Anda semua untuk berdonasi dan memberikan komik pendidikan cetak kepada sekolah-sekolah di daerah yang tidak memiliki perpustakaan atau taman baca untuk dapat menikmati bacaan serta pengetahuan yang layak mereka dapatkan