Minggu, November 17, 2024
spot_img
BerandaKomik PendidikanKomik Edukasi: Jangan Kucilkan Mereka, Bersentuhan Tidak Membuat HIV/AIDS Menular!

Komik Edukasi: Jangan Kucilkan Mereka, Bersentuhan Tidak Membuat HIV/AIDS Menular!

komik pendidikan cerita anak-anak komik kesehatan
Cuplikan isi komik literasi digital ‘Jangan Kucilkan Mereka..’

Pak Anton dan keluarganya menjadi orang yang dikucilkan di desa mereka, karena Pak Anton mengidap sakit HIV. Molly, anaknya pun ikut dikucilkan teman-temannya di sekolah. Setiap hari Molly duduk sendiri di kelas, tidak memiliki teman sebangku. Suatu hari, ada tenaga medis bernama Bu Kiki dari kota yang melakukan penyuluhan kesehatan. Melihat Molly hanya termenung, Bu Kiki bertanya kepada Molly apa yang terjadi. Tapi teman-teman Molly justru berteriak melarang Bu Kiki untuk mendekati Molly, agar tidak tertular HIV.

Setelah mendengarkan Molly bercerita tentang dirinya, Bu Kiki langsung menjelaskan kepada anak-anak bahwa tidak seharusnya mereka menjauhi penderita HIV/AIDS. Bu Kiki pun menguraikan hal-hal apa saja yang menjadi media penularan HIV/AIDS. Bersentuhan atau bahkan berpelukan saja tidak akan membuat mereka tertular. Penjelasan Bu Kiki memberikan pengetahuan dan cara pandang yang benar bagi teman-teman Molly. Mereka pun meminta maaf dan berjanji tidak akan mengucilkan Molly lagi.

Komik ‘Jangan Kucilkan Mereka..’ bertujuan untuk mengedukasi anak tentang cara penularan HIV/AIDS. Pemahaman yang kurang selama ini membuat banyak orang berprasangka buruk terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Masyarakat mengucilkan ODHA karena takut tertular, mereka tidak mau bersentuhan bahkan berada di dekat ODHA. Akibatnya, ODHA menjadi orang yang terisolasi dari kehidupan sekitarnya. Padahal kebenarannya, sekedar bersentuhan dengan ODHA saja tidak bisa membuat orang tertular HIV/AIDS.

HIV/AIDS akan menular melalui hubungan seksual, kehamilan, menyusui dan jarum suntik yang tidak steril. Sedangkan bersentuhan, berjabat tangan, berpelukan, berbagi makanan/minuman, bertukar baju, toilet dan batuk/bersin tidak akan menularkan virus HIV/AIDS.

Informasi ini harus disampaikan pada anak-anak agar mereka tidak mengucilkan ODHA (penderita HIV/AIDS), dan semakin mengecilkan motivasi hidup ODHA. Sebaliknya, anak-anak justru diharapkan dapat membantu dan mendukung ODHA.

Beberapa hal yang dapat dilakukan anak-anak jika bertemu dengan ODHA juga dicatat dalam komik ini. Dukungan-dukungan yang bisa dilakukan di antaranya sering mengunjungi ODHA agar tidak kesepian, memanggil petugas kesehatan jika ODHA jatuh sakit dan membantu ODHA merencanakan masa depannya. Hal ini akan mengembalikan semangat hidup ODHA, sehingga diharapkan berdampak lebih baik untuk pemulihan kesehatannya.

komik pendidikan cerita anak-anak komik kesehatan
Cover komik literasi digital ‘Jangan Kucilkan Mereka..’

Selain memberikan pesan agar anak-anak tidak mengucilkan atau memusuhi penderita HIV/AIDS, komik ini juga menyelipkan informasi sekilas mengenai apa itu HIV/AIDS dan bagaimana pengobatannya. Hingga saat ini HIV/AIDS memang masih belum bisa disembuhkan, namun ada beberapa cara untuk memperlambat perkembangan penyakitnya. Seperti mengonsumsi obat-obatan bernama Antiretroviral (ARV) dan menjalani pola hidup sehat.

Komik ‘Jangan Kucilkan Mereka…’ dapat dibaca secara online melalui http://komik.pendidikan.id/online/komik/jangan_kucilkan_mereka/, atau dengan mendownload aplikasi KIPIN Mobile di smartphone. KIPIN MOBILE merupakan aplikasi yang menyediakan satu paket media pembelajaran bagi siswa, terdiri dari ribuan buku pelajaran sekolah, ribuan video pendidikan, belasan ribu latihan soal dan ratusan komik pendidikan. Aplikasi bisa diunduh melalui smartphone android, windows atau pun iOS.

Komik pendidikan dibuat khusus oleh Pendidikan.id untuk bacaan literasi yang bermutu, positif dan menarik bagi anak-anak Indonesia mulai dari usia 3 – 12 tahun. Selain bisa untuk dibaca anak-anak, komik ini sangat cocok sebagai bahan dongeng bagi orang tua. Sehingga orang tua tak perlu lagi membeli banyak buku untuk mencari bahan dongeng, melainkan cukup dari tablet atau smartphone.

Yuk baca dan sebarkan cerita ini, agar kejadian seperti yang dialami Molly tidak terulang lagi!

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments