Kamis, Desember 19, 2024
spot_img
BerandaKegiatan SekolahMahasiswa UM Ciptakan Model Pembelajaran Interaktif, Padukan Teknologi Digital dan Permainan Tradisional

Mahasiswa UM Ciptakan Model Pembelajaran Interaktif, Padukan Teknologi Digital dan Permainan Tradisional

Tiga Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berhasil merancang model pembelajaran baru untuk materi Fisika SMA Kelas X. Ketiganya yaitu Badi’atus Sholihah (Fisika, 2015), Rani Wahyu Andani (Fisika, 2015), dan Izzatun Navis (Matematika, 2016). Seperangkat model pembelajaran tersebut dinamakan GATA-Fisika. Penelitian ini lolos seleksi pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang skim Penelitian Sosial Humaniora 2018.

universitas negeri malang ciptakan model pembelajaran interaktif
Penerapan GATA-Fisika dalam proses pembelajaran di sekolah.

GATA-Fisika menggunakan pendekatan permainan tradisional engklek yang dikemas secara menarik, dilengkapi dengan fenomena yang disajikan dalam teknologi macromedia flash. Tidak hanya melatih berhitung, pada GATA-FISIKA juga menekankan pemahaman konsep serta penumbuhan kerja ilmiah. Sehingga tidak hanya ranah kognitif yang meningkat, namun afektif dan psikomotorik siswa pun juga akan meningkat.

Keunggulan lain GATA-Fisika adalah membantu guru agar dapat memberikan feedback langsung kepada siswa, sehingga materi bisa tersampaikan secara langsung dan utuh. Selain itu GATA-Fisika menekankan pada pentingnya arti kerjasama tim, yang berguna untuk melatih budaya gotong royong antar siswa.

Ide awal penelitian ini berangkat dari pengalaman pribadi tentang pembelajaran fisika yang kurang menyenangkan. Selain itu, berdasarkan hasil observasi tim ke sekolah siswa acapkali merasa tegang dan bosan saat pembelajaran. Itu karena pada pembelajaran fisika, ada banyak rumus yang harus dihafalkan. “Dari dulu pembelajaran fisika kan selalu monoton dan membuat kita tegang saat pembelajaran maupun ujian berlangsung” tutur Rani salah satu anggota tim.

Rani mengaku proses pembuatan makalah hingga penelitian berlangsung dalam waktu yang cukup singkat. “Bagian tersulit dalam penelitian ini yaitu saat menyusun perangkat pembelajaran yang begitu banyak. Namun berkat semangat tim, kesulitan demi kesulitan pun bisa teratasi,” ungkapnya.

Terakhir, Rani beserta seluruh anggota tim berharap nantinya GATA-Fisika bisa dikembangkan lebih lanjut dan diimplementasikan pada sekolah-sekolah di Indonesia. (ed: lia)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments