Tabur tuai menjadi sebuah hubungan sebab-akibat yang memberikan pesan bahwa siapa yang menabur banyak akan menuai banyak juga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, barang siapa menabur banyak kebaikan yang pasti akan menuai lebih banyak kebaikan juga. Berlaku juga sebaliknya, jika kita menanam perilaku maupun hal tidak baik, maka akan menuai hasil yang tidak baik pula. Oleh karena itu, konsep tabur tuai mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam melakukan segala hal dan tidak merugikan pihak manapun.
Tiap-tiap individu memiliki cita-cita dan harapan dalam hidupnya. Agar tidak sekadar menjadi angan-angan, dibutuhkan upaya dan kerja keras untuk meraih apa yang diinginkan. Akan tetapi, apabila seseorang tidak melakukan suatu upaya untuk meraih hasil yang diinginkan, terlebih melakukan hal tidak produktif dan perilaku buruk, maka tidak ada hasil yang akan didapatkan. Selain itu, akan ada akibat buruk yang diterima sebagai konsekuensi dari tindakan yang dilakukan.
Seperti pepatah mengatakan “Apa yang kamu Tanam, Itu yang Akan Kamu Tuai” begitu juga dalam kehidupan, apa yang dimiliki di masa sekarang merupakan hasil dari segala sesuatu yang dilakukan di masa sebelumnya. Tetapi apabila kita membiasakan diri berbohong, sombong, tinggi hati maka sifat itu akan terus melekat dalam diri kita. Begitu pula sebaliknya, jika sejak permulaan kita membiasakan diri untuk ramah, rendah hati, peduli, dan sikap positif lainnya maka sifat – sifat itu akan selamanya melekat dalam diri kita.
Pada dasarnya, tindakan yang kita lakukan setiap hari, baik berupa kebaikan maupun kejahatan di lingkungan atau dimanapun kita berada menjadi tanda seseorang sedang ‘menabur’.. Termasuk dalam berbicara, bersikap, rencana, berpikir, dan semua tindakan lainnya merupakan tindakan menabur yang nantinya pasti akan dituai. Jadi, karena setiap hari kita menabur, mari berusaha menabur lebih banyak kebaikan atau hal yang positif dibandingkan dengan perbuatan kejahatan atau keburukan.
Pendidikan.id sebagai edutech mempersembahkan ribuan konten pembelajaran dengan berbagai macam jenis. Tidak hanya materi pembelajaran berbentuk buku dan video yang mendukung pembelajaran di sekolah, melainkan juga metode belajar dalam wujud komik literasi dan konten untuk anak.
Salah satu komik literasi Pendidikan.id berjudul “Siapa Menabur, Dia Menuai” menceritakan tentang dua orang siswa sekolah bernama Joni dan Bombom. Joni adalah anak yang rajin, pandai, dan mendapat peringkat satu di kelasnya. Namun kepandaianya itu membuat Bombom, teman sekelasnya merasa iri. Suatu hari, Bombom memukuli Joni sebagai ekspresi kekesalannya pada Joni. Ibu meminta Joni untuk tidak membalas perbuatan Bombom dan tetap fokus pada kegiatan belajarnya di sekolah. Pada akhirnya, Joni berhasil memenangkan olimpiade dan lulus dengan nilai yang memuaskan. Sementara itu, Bombom tetap menjadi anak nakal bahkan tinggal kelas, di saat teman-teman sebayanya meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Komik “Siapa Menabur, Dia Menuai” menyampaikan pesan bahwa orang yang melakukan kebaikan, maka akan mendapatkan kebaikan pula. Artinya, orang yang saat ini berjerih payah, maka suatu saat akan mencapai hasil yang baik. Sementara orang yang berbuat jahat dan seenaknya, ia akan mendapatkan akibat buruknya sendiri di kemudian hari. Hukum sebab – akibat atau bisa disebut hukum karma akan selalu berlaku. Oleh karena itu, manusia hendaknya berhati-hati dalam bertindak dan menanamkan sikap yang baik.
Temukan 500+ koleksi komik literasi Kipin lainnya! Download sekarang di https://kipin.id/download.html
Info lebih lanjut tentang Kipin, kunjungi:
Website : https://kipin.id/
Email : [email protected]
WA chat only : https://wa.me/6281233601047