Banyak masyarakat Indonesia yang sudah melek teknologi. Masyarakat kini mulai sadar kehadiran teknologi jika dimanfaatkan dengan baik, dapat memudahkan sebagian tugas manusia. Dengan bantuan teknologi, terutama teknologi digital, manusia tak perlu lagi beranjak dari tempatnya untuk membeli suatu barang. Manusia tak perlu lagi menunggu belasan hari untuk menunggu surat balasan untuk saling berkomunikasi. Selain itu, penggunaan teknologi dalam segi-segi kehidupan, juga menjadi tolak ukur kemajuan peradaban suatu masyarakat.
Bukti kemajuan peradaban masyarakat Indonesia, salah satunya nampak pada aktivitas pendidikan yang mulai memanfaatkan teknologi digital. Biasanya kegiatan belajar-mengajar di kelas menggunakan buku cetak. Tapi budaya buku cetak mulai bergeser ke budaya digital, dan cepat atau lambat akan ditinggalkan. SD Alfa Omega dan SMP Elia Surabaya merupakan beberapa sekolah, yang telah menggunakan Aplikasi Buku Sekolah Digital (BSD) sebagai pengganti buku cetak. Semua guru dan murid menggunakan gadget masing-masing untuk membuka BSD selama pelajaran berlangsung.
“Anak-anak jaman sekarang kan sangat akrab dengan gadget. Daripada dipergunakan untuk hal-hal yang buruk, lebih baik kita arahkan untuk hal yang berguna,” ujar Adriana Dolfina Kadrina, Kepala Sekolah SMP Kristen Elia Surabaya. Pernyataan ini disampaikan pada acara Sosialisasi Buku Sekolah Digital (BSD) pada Senin (19/06/2017). Sosialiasi ini dilaksanakan di Gedung Sekolah SMP Kristen Elia Surabaya, oleh perwakilan tim pengelola BSD. Hal-hal yang dibahas antara lain fitur-fitur terbaru aplikasi BSD, sekaligus deskripsi gadget yang tepat untuk mengakses BSD secara efektif. Acara ini dihadiri oleh 24 orang guru SMP Kristen Elia dan SD Kristen Alfa Omega Surabaya.
Menurut Adriana, penggunaan BSD selain untuk melatih siswa bijak memanfaatkan teknologi, juga karena lebih praktis dan efisien. “Para siswa tak perlu lagi membawa buku paket atau tulis dalam jumlah banyak dan berat. Dan yang lebih penting, tidak ada lagi alasan buku ketinggalan, karena semua ada dalam satu gadget,” ungkapnya. Ia mengaku BSD adalah solusi yang pas bagi siswa pelupa, ataupun siswa yang nakal sengaja tak membawa buku.
Ginting Satyana, Direktur Pendidikan.id pengelola BSD, menyatakan setuju dengan ungkapan Adriana mengenai penggunaan BSD. “Kemajuan teknologi memang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memajukan bidang lainnya, seperti perekonomian, pariwisata dan yang paling penting pendidikan. Dan saya yakin, kemajuan teknologi dapat pula membangun kemajuan bangsa,” katanya.
Menurutnya, penggunaan BSD di sekolah adalah sebuah langkah yang tepat, karena ada banyak manfaat yang bisa diperoleh. Selain sebagai ciri masyarakat yang maju, penggunaan BSD juga praktis, efisien dan efektif. “Anak-anak tak perlu membawa buku yang berat kesana kemari, juga tak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk buku cetak setiap tahunnya. Selain itu, ini juga untuk mengantisipasi malasnya anak belajar buku cetak, karena waktu yang tersita banyak untuk bermain medsos atau game. Anak generasi Y dan Z kan lebih banyak bergelut dengan gadget,” imbuhnya.
Penggunaan BSD di SMP Kristen Elia dan SD Kristen Alfa Omega Surabaya, semakin mempererat hubungan kerjasama antara Pendidikan.id dengan kedua sekolah tersebut. Ginting menuturkan, di hari-hari selanjutnya Pendidikan.id akan selalu sedia memberikan bantuan cepat jika ditemukan masalah pada aplikasi BSD. Ia juga akan senantiasa mengadakan update berkala pada aplikasi BSD, agar aplikasi tetap relevan dengan kemajuan teknologi. “Tidak hanya mengenai aplikasi, Pendidikan.id juga akan terus menambah koleksi buku-buku, agar semakin lengkap. Sehingga anak-anak tidak perlu lagi repot-repot mencari dan membeli buku cetak, yang menyita waktu dan biaya ekstra,” tutur Ginting yang sekaligus menjadi sosok penyemangat tim Pendidikan.id dalam berkarya. (wr/ed: Lia)