TK-SD Gracia Surabaya Adakan Open House pada Sabtu, 24/10/2018. Susunan acara meliputi lomba mewarnai, trial class dan pentas seni yang menampilkan berbagai keterampilan serta keahlian para siswa. Penampilan tersebut di antaranya wushu, modern dance, menyanyi dalam tiga bahasa (Bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin), drama dalam Bahasa Mandarin, membaca puisi, paduan suara, tari tradisional dll. Di area halaman sekolah diadakan bazar makanan dan minuman yang kualitas kebersihannya sudah terjamin.
KIPIN ATM juga turut meramaikan acara, hadir di salah satu sudut area pentas seni. Para siswa dengan antusias mendatangi KIPIN ATM, sambil satu per-satu mencoba mengoperasikannya. Cara mengoperasikan KIPIN ATM sangat mudah dan praktis, karena hanya menggunakan layar sentuh tanpa peralatan lain seperti mouse atau keyboard. Bahkan, tidak hanya siswa sekolah SD yang telah lancar mengoperasikan dan membaca-menulis saja yang tertarik menggunakan KIPIN ATM. Beberapa siswa pra-sekolah alias TK pun terlihat ikut mengantre, seolah tidak mau kalah dengan kakak-kakak kelasnya.
Linda, marketing KIPIN ATM yang mendampingi para siswa menyampaikan apresiasi atas kegigihan para siswa untuk belajar. “Bahkan di tengah kemeriahan acara pentas seni yang berlangsung, mereka lebih memilih untuk tetap belajar melalui KIPIN ATM. Sebagian besar siswa kelas 5-6 mengerjakan latihan soal. Sementara siswa yang kelasnya lebih kecil, mereka cenderung suka membaca komik literasi,” ungkapnya.
Mesin KIPIN ATM merupakan teknologi digital yang menyediakan ribuan konten pembelajaran, meliputi buku pelajaran sekolah, video pendidikan, latihan soal dan komik literasi. Para siswa dapat mengakses semua konten pembelajaran tanpa membutuhkan jaringan internet. Bahkan, konten-konten tersebut dapat dikirim ke smartphone secara offline pula. Ini karena KIPIN ATM telah dilengkapi teknologi wifi internal yang dinamakan eduSPOT. Namun guru tidak perlu khawatir, karena eduSPOT bukan wifi yang memancarkan internet. EduSPOT hanya berfungsi untuk memindahkan data dari KIPIN ATM ke smartphone saja, sehingga siswa tidak dapat menyalahgunakannya untuk bermain internet.
Meski konten-kontennya dapat diakses melalui smartphone, namun KIPIN ATM tetap didesain agar nyaman untuk digunakan. Sombo Duli, koordinator tim Pendidikan.id (pengembang KIPIN ATM) mengatakan bahwa bagian layar sengaja dibuat agak bengkok ke belakang. Hal ini bertujuan agar para siswa tidak berada terlalu dekat dengan layar yang dapat merusak mata. “Hal lainnya yaitu tinggi badan mesin KIPIN ATM berukuran 170 cm, setinggi orang dewasa. Namun KIPIN ATM juga dilengkapi dengan tangga mini, yang berfungsi sebagai pijakan anak-anak kecil,” jelasnya.
Kepala Sekolah SD Gracia, Wilson Mamahit menyatakan bahwa SD Gracia sedang berada dalam tahap mengembangkan diri ke arah pembelajaran yang berbasis digital. Menurutnya, sekolah harus menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu teknologi. “Selain itu, teknologi seperti KIPIN ATM ini juga sangat bermanfaat untuk memudahkan proses pembelajaran anak-anak,” imbuhnya. Ia juga berharap bisa semakin mempererat tali kerjasama dengan Pendidikan.id, sehingga dapat sama-sama bersinergi memajukan pendidikan Indonesia dimulai dari Sekolah Gracia. (wr: lia)