Dalam rangka Dies Natalis ke-54, Universitas Surabaya (UNESA) selenggarakan acara bazar dan jalan sehat yang terbuka untuk umum. Acara diadakan pada Minggu (02/12/2018) di lapangan Kampus UNESA Lidah Wetan Surabaya. Pesertanya berjumlah sekitar 500 orang, terdiri dari seluruh civitas akademika (dosen, mahasiswa dan karyawan) UNESA, guru-guru SD – SMA Labschool Surabaya serta masyarakat umum. Jalan sehat dimulai tepat pk 06.00 WIB, lalu dilanjutkan dengan acara hiburan panggung, doorprize dan bazar.
KIPIN ATM turut memeriahkan acara bazar, sebagai bagian dari produk pendidikan di booth SMA Labschool Surabaya. Beberapa peserta acara yang hadir terlihat antusias mencoba mengoperasikan KIPIN ATM. Mesin KIPIN ATM merupakan teknologi yang berisi ribuan konten pembelajaran digital, meliputi buku pelajaran sekolah, video pendidikan, latihan soal dan komik literasi. Cara mengoperasikannya mudah, karena KIPIN ATM sudah menggunakan teknologi layar sentuh (touchescreen). Tidak perlu mouse dan keyboard sehingga KIPIN ATM menjadi sangat sederhana, tidak terlalu ribet untuk dipindah tempat.
Mesin digital berwarna biru ini dikembangkan Pendidikan.id khusus untuk mempermudah proses belajar siswa, sehingga siswa tidak perlu lagi mengeluarkan biaya, waktu dan tenaga ekstra untuk mencari materi pembelajaran. Linda, marketing staf KIPIN ATM menjelaskan bahwa semua konten pembelajaran yang ada di dalam KIPIN ATM dapat diakses bebas tanpa perlu koneksi internet. Bahkan, siswa dan guru juga bisa mengunduh setiap konten tersebut ke smartphone masing-masing tanpa kuota internet pula. “Hal ini tentu akan sangat meringankan beban siswa dalam mencari materi belajar, terutama siswa dari daerah 3T. Apalagi semua jenis materi juga sudah lengkap, mulai dari buku, penjelasan lisan berupa video, latihan soal hingga hiburan komik yang mendidik,” tuturnya.
Kepala sekolah SD Labschool Ketintang Surabaya, Sri Lestari, menilai bahwa penggunaan teknologi digital memang sangat dibutuhkan di era yang kian mengarah ke digitalisasi ini. “Apalagi jika teknologi digital tersebut berguna untuk proses pembelajaran,” ungkapnya. Selain berguna sebagai bahan materi belajar, Sri menyebutkan bahwa KIPIN ATM juga bermanfaat sebagai bahan literasi siswa melalui komik literasi. Hal ini didukung dengan fakta lapangan, bahwa Indonesia terutama Surabaya sedang gencar menerapkan gerakan literasi di kalangan siswa. “Akan sangat bagus apabila siswa bisa membaca bacaan yang menarik namun informatif dan mendidik seperti komik literasi,” imbuhnya.
Mengenai arus digitalisasi yang sedang terjadi, menurut Sri bukan tidak mungkin jika suatu hari nanti setiap sekolah justru akan lebih banyak menggunakan teknologi digital. Zaman akan terus berubah, sama seperti dari manusia purba yang jago bercocok tanam menjadi manusia modern yang jago membuat mesin produksi. Namun Sri menegaskan, fungsi guru tidak akan pernah berubah. Guru harus dapat berdampingan dengan teknologi, membentuk karakter anak yang berkualitas. (wr/ed: lia)