Berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya, SMA Labschool UNESA Surabaya berani melakukan inovasi baru yang membuatnya berada satu langkah lebih maju dibanding sekolah pada umumnya. Saat sekolah lain masih berpegang pada cara belajar yang konvensional, SMA Labschool UNESA sudah menerapkan cara belajar yang lebih modern. Seluruh siswanya tidak lagi menggunakan buku cetak dan kertas-kertas ujian, melainkan hanya dengan satu atau dua buku tulis plus sebuah tablet berisi aplikasi KIPIN School. Ya, SMA Labschool UNESA telah memanfaatkan teknologi digital seutuhnya dalam proses belajar mengajar di sekolah sehari-hari!
Tiap tablet siswa dipasang dengan aplikasi KIPIN School, satu aplikasi yang mampu memenuhi segala kebutuhan belajar siswa. KIPIN School berisi ribuan materi pelajaran lengkap, mulai dari buku pelajaran, video pendidikan, latihan soal dan komik literasi. Buku pelajaran dan buku latihan soal yang dulunya berbentuk cetak telah berubah menjadi bentuk digital. Jika siswa belum paham dengan penjelasan materi dari guru, siswa bisa menonton video pendidikan. Bahkan video pendidikan juga bisa ditonton bersama-sama di kelas sebagai tugas pemahaman mandiri dari guru, atau saat guru sedang tidak masuk. Ditambah dengan komik literasi untuk meningkatkan semangat baca siswa.
Ujian diselenggarakan secara online, juga menggunakan aplikasi yang sama. Tugas, ulangan harian hingga ujian semester semuanya dikerjakan melalui tablet. Guru terlebih dahulu menginput soal-soal yang akan diujikan, kemudian seluruh siswa bisa mengerjakannya pada hari-H ujian. Hasil nilai terakumulasi otomatis oleh sistem, sehingga perhitungannya lebih cepat dan akurat tanpa human error. Ujian online ini sangat menghemat biaya, waktu dan tenaga pendidik.
Teknologi digital memang berkembang sangat pesat dan sudah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri, kini banyak hal bisa diselesaikan dengan mudah melalui gadget beserta internetnya. SMA Labschool UNESA menyadari perubahan yang disebut revolusi digital ini. Jika dunia pendidikan tidak segera bergerak menyesuaikan diri dengan teknologi, maka tentu saja pendidikan Indonesia akan tertinggal jauh di belakang. “Kelak semuanya akan terdigitalisasi. Kita tidak perlu menunggu hari itu datang, karena justru kita harus menjadi yang lebih dulu merealisasikannya. Saat semua orang masih berada di hari ini, kita sudah ada di hari esok,” ujar Dewi Purwanti, Kepala Sekolah SMA Labschool UNESA.
Dewi memilih KIPIN School sebagai aplikasi sarana terwujudnya digitalisasi pendidikan di SMA Labschool UNESA, karena dianggap cocok dan berisi materi pelajaran yang dibutuhkan siswa dengan sangat lengkap. “Sekolah juga dapat menyelenggarakan ujian bebas kertas. Dan yang paling penting, aplikasi KIPIN School sudah dilengkapi dengan sistem kunci di mana siswa tidak dapat lagi mengakses aplikasi-aplikasi lain di luar materi pelajaran,” ucap Dewi. KIPIN School merupakan satu-satunya aplikasi yang memang secara khusus dirancang sebagai sarana proses pembelajaran di sekolah, namun tetap bisa diakses kapan dan di mana saja.
Sekolah dengan semboyan “Sekolah Menuju 100% Digital” yang beralamat di Jalan Citra Raya Unesa, Lidah Wetan Surabaya ini telah menerapkan digitalisasi pendidikan sejak pertama berdiri pada tahun 2018. Meski tercatat sebagai sekolah baru, namun nyatanya SMA Labschool UNESA mampu menjadi contoh sekolah masa depan bagi sekolah-sekolah lainnya di era digital ini. Sekolah yang mampu memanfaatkan teknologi digital untuk membuat kegiatan pendidikan berjalan lebih praktis dan efisien, namun tetap efektif. (wr: lia)