Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Indonesia bertepatan di hari Gizi Nasional ke-63 (25/1), dilaporkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022. Survei menunjukan dari tahun 2021 hingga 2022, Indonesia mengalami penurunan angka pengidap stunting sebanyak 2,8%. Dengan demikian, masyarakat Indonesia diharapkan terus berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan stunting, dengan menerapkan perilaku bersih dan sehat, menjaga asupan gizi, dan memperkaya protein hewani.
Menurut World Health Organization (WHO) di tahun 2020, kurangnya asupan gizi pada anak dapat menyebabkan stunting dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang ditandai dengan pengukuran tinggi badan yang berada di bawah standar. Selain itu, stunting juga disebabkan oleh kurangnya makanan yang kaya akan kandungan protein, mineral, zinc, dan zat besi yang penting bagi anak usia balita. Selain itu, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, kurangnya sarana air bersih, serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan turut mempengaruhi munculnya stunting ini.
Melalui penjabaran diatas jika seseorang mengalami kekurangan gizi, maka tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi. Sehingga, bisa menyebabkan wasting (berat badan rendah menurut tinggi badan), stunting (tinggi badan rendah menurut umur), dan kekurangan berat badan.
Cara mencegah kurang gizi pada anak yang paling utama adalah memberikan makanan dengan gizi seimbang. Seperti buah-buahan, makanan dengan karbohidrat (nasi, kentang roti), makanan sumber protein (daging, telur, ayam, ikan) susu, dan juga vitamin. Selain itu pentingnya edukasi bagi para orang tua sejak masa kehamilan juga berdampak besar pada pengasuhan anak yang mempengaruhi tumbuh-kembangnya kelak.
Pendidikan.id menerbitkan komik literasi seri kesehatan dan dikelola oleh guru-guru yang berpengalaman di bidangnya. Komik pendidikan ini bertujuan menyediakan informasi pada anak-anak dan orang tua, tentang resiko kekurangan gizi jika tubuh tidak menerima banyak nutrisi dari makanan. Oleh karena itu, mengkonsumsi makanan yang bergizi sangat diperlukan.
Komik “Makan Enak, Tetap Sehat” bercerita tentang Mimi, Tio, dan Luna yang pergi ke rumah nenek Mimi untuk mengerjakan tugas geografi. Sesampainya di rumah nenek Mimi, nenek membacakan berita di koran tentang kasus kekurangan gizi yang masih tinggi di Indonesia. Nenek menjelaskan ciri-ciri penderita kekurangan gizi, penyebab serta cara mencegahnya.
Komik ini memberikan informasi tentang risiko penyakit kekurangan gizi, yang angka kasusnya masih cukup tinggi di Indonesia. Untuk menekan tingginya kasus kekurangan gizi, komik ini mengedukasi anak-anak agar mau makan makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi tercermin dalam prinsip empat sehat lima sempurna, salah satunya adalah sayuran yang banyak tidak disukai anak-anak. Komik ini sekaligus berperan sebagai pengingat bagi orang tua agar selalu memperhatikan tumbuh-kembang dan asupan makanan anak.
Temukan 500+ koleksi komik literasi Kipin lainnya! Download sekarang di https://kipin.id/download.html
Info lebih lanjut tentang Kipin, kunjungi:
Website : https://kipin.id/
Email : [email protected]
WA chat only : https://wa.me/6281233601047
