Pada sekitar akhir tahun 2017 hingga pertengahan tahun 2018 lalu, masyarakat Indonesia sempat dihebohkan dengan kabar merebaknya penyakit Flu Singapura pada anak-anak. Bahkan di beberapa daerah, penyakit ini menjadi ‘wabah kecil’ yang menyerang puluhan anak. Masyarakat semakin was-was tatkala beberapa artis dan public figure juga ikut mencurahkan kegelisahannya, karena anak-anak mereka turut terkena Flu Singapura. Sebenarnya apakah Flu Singapura itu?
Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD), istilah medis dari Flu Singapura, merupakan penyakit dengan gejala adanya luka di dalam mulut, di tangan, kaki, dan terkadang daerah bokong. HFMD sering terjadi pada anak usia bayi hingga SD, namun juga bisa terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini bisa terjadi kapan pun, namun kemungkinan paling tinggi biasanya pada musim panas. Penyebab HFMD adalah virus yang disebut enterovirus. Penyebaran virus ini sangatlah mudah, bisa lewat udara ataupun sentuhan dengan benda dan tubuh orang yang terinfeksi virus.
Hal penting yang harus diwaspadai yaitu gejala penyakit ini awalnya nampak seperti gejala flu atau demam biasa. Penderita akan menjadi lemas, demam atau ditambah dengan flu. Satu atau dua hari kemudian, baru akan muncul gejala bintil-bintil merah pada kulit tangan dan kaki penderita. Gejala khas lainnya yaitu munculnya luka atau bintik-bintik putih seperti sariawan di dalam mulut, namun dengan jumlah yang lebih banyak. Saat mendapati adanya gejala penyakit yang seperti ini, sebaiknya kita tidak perlu panik. Selama gejala tidak bertambah, Flu Singapura masih dikategorikan aman dan bisa sembuh dalam beberapa hari.
Penjelasan tentang Flu Singapura dibahas secara lengkap pada komik literasi ‘Flu Singapura’ yang diterbitkan Pendidikan.id. Komik ini mengilustrasikan cerita seorang anak yang terserang penyakit ini, serta langkah penanganan yang bisa dilakukan untuk proses kesembuhannya. Tidak hanya itu, dijelaskan pula tindakan-tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar Flu Singapura tidak semakin mewabah. Diilustrasikan dengan gambar yang menarik, komik ini ditujukan supaya masyarakat mengenali apa itu Flu Singapura sekaligus pengobatannya. “Sehingga masyarakat tidak perlu lagi khawatir, gelisah atau panik saat Flu Singapura menyerang. Kepanikan tidak akan menyelesaikan masalah, melainkan justru akan menambah kekacauan. Kita harus tahu dulu seluk beluk penyakitnya, tenang, lalu barulah bertindak sesuai solusi seperti yang telah dijelaskan dalam komik ini,” papar Nita Koestomo, koordinator komik Pendidikan.id.
Komik ‘Flu Singapura’ merupakan satu dari serangkaian seri komik kesehatan, yang membahas berbagai penyakit yang sering dialami manusia. Komik-komik ini diterbitkan khusus oleh Pendidikan.id untuk mengedukasi masyarakat terutama pelajar tentang penyakit mulai dari definisi, gejala, pengobatan hingga pencegahannya. Nita berharap dengan adanya komik-komik kesehatan dari Pendidikan.id, dapat membantu menciptakan negara yang sehat dan teredukasi. “Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Masyarakat yang sehat akan memiliki kekuatan lebih untuk berjuang memajukan bangsanya,” ujarnya.
Sumber foto sampul: https://equator.co.id/35-kasus-flu-singapura-terjadi-di-ketapang/