Mari kita berpikir secara logika, pembuat aplikasi harus bekerja berbulan-bulan, mengeluarkan ratusan juta bahkan lebih atas biaya-biaya seperti transportasi, puluhan karyawan, listrik dan materi materi lain yang diperlukan untuk membuat aplikasi. Dan setelah selesai, apa aplikasi tersebut akan diberikan secara gratis? Sepertinya tidak masuk akal.
Saat ini mari kita sadar bahwa sebenarnya tidak ada aplikasi yang gratis seutuhnya. Yang ada yaitu data ponsel kita yang akan jadi bayarannya sebagai pengganti uang.
Sebagian besar aplikasi yang kita unduh akan meminta izin akses ke data-data yang tersimpan dalam ponsel kita. Ada sebagian aplikasi yang hanya mensyaratkan dibukanya lokasi GPS ponsel, ada pula yang permisi untuk mengintip galeri, hingga membuka semua data seperti nomor kontak, kamera, hingga dokumen.
Mekanisme tersebut diberlakukan oleh pihak pengembang aplikasi sebagai syarat agar kita dapat menjalankan aplikasi buatannya. Jadi mungkin yang jelas hampir semua aplikasi mengambil data kita dan ada potensi untuk diperjualbelikan sebagai bayarannya.
Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Ardi Sutedja mengatakan,
“tidak ada istilah gratis meski pengunduhan suatu aplikasi sama sekali tak dipungut biaya. Pasti ada udang di balik batu, di mana ponsel menjadi sarana untuk menghimpun data secara mudah.”
Oleh karena itu lebih aman membeli aplikasi yang berbayar dibandingkan yang gratis, selama harganya masuk akal dan memberi anda keuntungan yang lebih. Karena kita tahu bahwa pengembang aplikasi juga manusia yang berorientasi pada keuntungan, dan membuat aplikasi juga memerlukan banyak biaya.
Sangat berhati-hatilah dengan aplikasi gratis, pelajari dengan seksama sebelum anda menyesal di kemudian hari dan yang gratis menjadi pelajaran yang sangat mahal. (By Pendidikan.id | Kipin)