Dunia sedang memasuki era digital. Segala kegiatan dapat dilakukan hanya dengan satu genggaman layar, seperti mencari informasi, transaksi jual beli, hingga berkomunikasi baik percakapan tulisan ataupun tatap muka. Pendidikan nyatanya juga dituntut untuk berevolusi, membaur dengan teknologi. Kini teknologi tak hanya untuk dipelajari, namun seharusnya juga digunakan dalam kegiatan belajar sehari-hari.
Hal itulah yang disampaikan oleh Ginting Satyana, perwakilan pendidikan.id dalam pertemuannya dengan Ikatan Guru Indonesia se-Surabaya. Pertemuan tersebut diadakan pada Kamis (16/02/2017) di SMKN 1 Surabaya, yang dihadiri oleh tim pendidikan.id sekaligus seluruh anggota IGI Surabaya. Selain untuk membahas kemajuan pendidikan Indonesia dengan basis digital, pertemuan ini juga membahas rencana kerjasama antara pendidikan.id dengan IGI Surabaya.
Kerjasama yang dibicarakan yaitu tentang bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan pendidikan. Maka sebagai penyedia buku digital, video pembelajaran dan latihan ujian digital, pendidikan.id mengajak para guru di IGI untuk berpartisipasi aktif. Partisipasi yang dimaksud yaitu dengan memberikan materi dalam pembuatan video, serta menyediakan soal-soal latihan ujian. Video pembelajaran dan soal-soal latihan ujian tersebut, nantinya yang akan digunakan oleh para siswa di Indonesia sebagai sarana belajar.
Ketua IGI Surabaya, Cicik Sri Wulandari, mengakui bahwa digitalisasi memang tak bisa dihindari. “Saya juga sering mengeluh ketika anak-anak lebih memilih menggenggam gadget daripada memegang buku. Tapi hal ini ternyata justru bisa dimanfaatkan untuk menarik minat belajar anak,” ungkap Cicik.
Menurut Cicik, minat belajar anak dapat meningkat jika pembelajaran dilakukan dengan media gadget. Oleh karena itu, para anggota IGI sepakat untuk mendukung sepenuhnya kegiatan belajar melalui teknologi digital, khususnya melalui pendidikan.id. Dukungan ini direalisasikan para anggota IGI dengan cara bersedia memberikan materi untuk video pembelajaran, serta soal-soal untuk latihan ujian.
“Beberapa guru kami akan bergantian memberikan materi untuk direkam sebagai video pembelajaran, dan memberikan soal-soal latihan. Mata pelajaran yang disampaikan akan disesuaikan dengan yang diampu di kelas,” jelas Cicik.
Menurut Ginting, video pembelajaran ini nantinya akan berbeda dengan beberapa video yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan, video-video sebelumnya merupakan hasil rekaman langsung dari proses kegiatan belajar-mengajar di kelas. “Sistem pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru IGI adalah sistem langsung atau satu arah, dimana guru langsung berbicara di depan kamera layaknya ia berinteraksi dengan murid,” tuturnya.
Ginting berharap kerjasama ini dapat berujung pada kemajuan pendidikan Indonesia. “Semoga video pembelajaran dan latihan soal yang diberikan oleh para guru IGI, nantinya bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa Indonesia. Semoga mereka menjadi semakin bisa belajar dengan baik, kapan dan dimana saja,” harapnya. (wr/ed: Lia)
