Mengutip Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, data Globocan (New Global Cancer Data) mencatat bahwa di tahun 2020 jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 69.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus. Dengan tingginya angka kanker payudara di Indonesia di tahun 2022, Kemenkes melakukan upaya penanggulangan terhadap penyakit kanker lainnya dalam Rencana Aksi Nasional Kanker. Dalam aksi tersebut, mencakup 3 Aksi yaitu promosi kesehatan, deteksi dini, dan tatalaksana kasus. Tujuan dari aksi ini adalah untuk mengantisipasi dan menurunkan angka kasus kanker payudara.
Dalam mencapai target tersebut, Kemenkes mendapat dukungan dari Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). Usaha tersebut tidak sia-sia, pada rentang waktu 2016-2021, YKPI berhasil mengadakan sosialisasi screening dan deteksi dengan jumlah peserta mencapai 150.000 dengan tujuan agar kaum wanita dapat mengetahui cara pencegahan kanker payudara sejak dini.
Kanker Payudara dapat disembuhkan jika segera diperiksa dan diberikan tindak lanjut. Dilansir dari Siloam Hospital, seorang penyintas kanker bernama Ibu Lily (38) telah dua kali memenangkan perlawanan terhadap kanker payudara denganmelakukan medical check-up rutin. Ibu Lily akhirnya sembuh karena upayanya mendeteksi dini kanker tersebut, menjalani pengobatan, tindakan operasi, dan radioterapi.
Kanker payudara disebabkan oleh faktor gen dan faktor eksternal seperti:
– Kebiasaan merokok dan minum alkohol
– Mengkonsumsi makanan yang tidak sehat
– Kelebihan berat badan
– Memiliki payudara yang padat dengan banyak jaringan ikat
– Paparan radiasi (berasal dari layar komputer, gadget, atau alat elektronik lainnya).
Beberapa tanda-tanda kanker di payudara yang menjadi patokan sebelum melakukan upaya pencegahan lain, seperti:
– Terdapat benjolan yang tidak biasa di sekitar payudara pada wanita yang tidak menyusui
– Terjadi pengelupasan area kulit payudara
– Pori-pori kulit payudara menyerupai kulit jeruk
– Puting payudara mengeluarkan darah dan kulitnya mengelupas
– Bentuk dan ukuran payudara berubah seperti pembengkakan pada wanita yang tidak menyusui
Jika mendapatkan gejala seperti diatas sesegera mungkin untuk melakukan pemeriksaan dan mencegah kanker payudara sejak dini.
Beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
– Olahraga
– Makan makanan yang bergizi
– Pemeriksaan rutin (SADARI)
– Tidak merokok dan meminum alkohol
Pendidikan.id sebagai edutech yang menyediakan solusi digitalisasi pembelajaran, menghadirkan komik literasi seri ilmu kesehatan. Salah satu komik yang berjudul “SADARI’ Kanker Payudara” mengingatkan remaja wanita agar memperhatikan kesehatan payudaranya.
Komik ini menceritakan tentang Mbok Darmi yang yang bekerja sebagai penjual bubur di kantin sekolah. Tidak biasanya kios bubur Mbok Darmi di kantin sekolah tutup. Tino dan Basuki kebingungan karena lapar. Kak Omar sang kakak Osis memberitahukan bahwa Mbok Darmi sedang memeriksakan diri ke puskesmas. Akhirnya, mereka bertiga pun memutuskan untuk menjenguk Mbok Darmi ke rumahnya. Mbok Darmi menceritakan tentang kondisi kesehatannya, ia mencurigai adanya bibit penyakit kanker pada payudaranya.
Komik “SADARI’ Kanker Payudara” memberikan informasi tentang kanker payudara dan gejala – gejalanya. Komik ni bertujuan untuk mengingatkan remaja wanita agar selalu memperhatikan kesehatan payudaranya dengan cara rutin memeriksakan diri ke dokter, serta dengan SADARI (periksa payudara sendiri). Pemeriksaan untuk mengetahui secara dini gejala – gejala kanker payudara, agar bisa dibasmi sebelum terlambat. Edukasi dini tentang kanker payudara ini dapat mencegah tingginya angka kematian wanita Indonesia akibat kanker payudara.
Temukan 500+ koleksi komik literasi Kipin lainnya! Download sekarang di https://kipin.id/download.html
Info lebih lanjut tentang Kipin, kunjungi:
Website : https://kipin.id/
