Meski pojok baca ini terlihat sederhana, namun Ita berhasil membuatnya menjadi sangat bermanfaat bagi para siswa. Ia menerapkan kegiatan wajib baca minimal satu buku tiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai. Para siswa pun antusias melaksanakan kegiatan baru tersebut. “Semua terlihat senang dengan adanya kegiatan membaca ini. Bahkan sesekali mereka sampai berebut komik pendidikan untuk dibaca,” tutur Ita. Setelah membaca siswa diharuskan untuk membuat esai tentang cerita yang dibaca, atau bisa juga menceritakan secara lisan di depan kelas.
Berawal dari guru yang hobi membaca, SDN Pantai Bakti 03 Bekasi kini memiliki pojok baca pertamanya. Kelas 5 SDN Pantai 03 Bekasi di bawah bimbingan Ita Nurtianingsih menjadi kelas pertama yang memiliki pojok baca di sekolah. Pojok baca tersebut mulai beroperasi pada Senin (02/09/2019), sekaligus menjadi kegiatan baru dalam mengawali Bulan September. Pojok baca ini berupa rak berukuran sedang berisi buku-buku, terletak di bagian pojok belakang ruang kelas. Koleksi bukunya bermacam-macam, mulai dari buku pelajaran, buku referensi hingga komik pendidikan dari Pendidikan.id.
Kehadiran komik pendidikan dinilai dapat menjadi media belajar yang efektif bagi para siswa, karena komik pendidikan dibuat sangat menarik dengan gambar dan cerita yang lucu. “Apapun isinya, baik ilmu pengetahuan ataupun pendidikan karakter, kalau dikemas menarik pasti anak-anak akan semangat membacanya. Dengan semangat itu, anak akan lebih mudah memahami pesan komik,” ujar Ita. Komik dengan kategori pendidikan karakter bagi Ita berperan lebih penting karena menjadi fondasi anak dalam bertindak dan membentuk karakter mereka. Selain penuturan atau nasihat dari orang tua dan guru, anak perlu diingatkan secara langsung melalui buku yang dibaca atau film yang dilihat.
Ide membuat pojok baca ini berawal dari hobi Ita sendiri yaitu membaca. “Sejak kecil saya sangat senang membaca buku, namun sayangnya saya tidak melihat hal itu ada dalam diri para siswa. Oleh karna itu, saya mengajukan ide kepada kepala sekolah untuk memfasilitasi anak-anak dengan buku-buku bacaan melalui pojok baca,” kisahnya. Ia berharap dengan disediakannya fasilitas pojok baca ini, para siswa dapat semakin rajin membaca. Tidak hanya sekadar kemampuan literasi saja yang meningkat, namun juga semakin kaya ilmu dan karakter positif.
Program pojok baca dapat menjadi percontohan bagi setiap guru dan sekolah di Indonesia, mengingat kemampuan literasi masyarakat Indonesia. Jika bukan guru yang mulai bertindak menyelamatkan keterpurukan ini, lalu siapa lagi? Tak peduli dalam bentuk digital atau buku cetak, yang terpenting adalah minat dan kemampuan anak untuk membaca. Komik pendidikan dari Pendidikan.id merupakan salah satu bacaan yang tepat dalam penerapan program pojok baca, karena menarik untuk dibaca namun juga sarat edukasi.
Informasi lebih lanjut tentang komik Pendidikan.id kunjungi komik.pendidikan.id
