Kamis, April 25, 2024
spot_img
BerandaKomik PendidikanBersama Komik Literasi, Mari Jaga Diri dengan Sungguh-Sungguh Menjaga ‘Hati’

Bersama Komik Literasi, Mari Jaga Diri dengan Sungguh-Sungguh Menjaga ‘Hati’

Pencarian infeksi hepatitis menunjukkan hasil kategori hepatitis B, A, dan C (Sumber: Envato)
Pencarian infeksi hepatitis menunjukkan hasil kategori hepatitis B, A, dan C (Sumber: Envato)

Pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan memberikan laporan dengan gambaran demografi temuan bahwa 18 orang masyarakat Indonesia terinfeksi hepatitis akut. 18 orang tersebut memiliki rentang usia dari 0 sampai 20 tahun dengan pengidap paling banyak di golongan usia 5-9 tahun sebanyak 6 orang. Persebaran kasus tersebut berada di berbagai daerah Indonesia yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Barat, dan Kepulauan Bangka Belitung. Juru bicara Kementerian Kesehatan yang merupakan Direktur Utama, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menyatakan bahwa 7 dari 18 orang terinfeksi dinyatakan meninggal dunia. 

Ilustrasi seseorang merasakan gejala sakit di bagian dada (ilustrasi) (Sumber: Envato)
Ilustrasi seseorang merasakan gejala sakit di bagian dada (ilustrasi) (Sumber: Envato)

Lalu, seperti apa infeksi penyakit hepatitis itu? Secara khusus artikel ini akan sedikit mengupas infeksi hepatitis B. Mengutip dari penjelasan World Health Organization (WHO), hepatitis B merupakan infeksi dari virus HBV yang menyerang organ hati dan dapat berakhir menjadi infeksi kronis. Hepatitis B memiliki potensi besar yang dapat mengancam keselamatan seseorang karena dapat berkembang menjadi komplikasi penyakit kronis, kanker hati, dan kegagalan fungsi organ hati tersebut.

Infeksi hepatitis B dapat dicegah melalui vaksin hepatitis B yang disebabkan oleh virus HBV. Penyebab persebarannya adalah melalui aktivitas seksual yang tidak aman, menggunakan dan berbagi jarum suntik dengan orang lain, dan sebagainya. Terkadang bagi orang dewasa, tidak ditunjukkan adanya gejala langsung. Akan tetapi, virus tersebut berkembang mulai dari 1 sampai 5 bulan awal sejak virus mulai diterima oleh seseorang.

Ilustrasi organ hati dan tulisan hepatitis (Sumber: Envato)
Ilustrasi organ hati dan tulisan hepatitis (Sumber: Envato)

Informasi mengenai persebaran, penyebab, gejala, dan penanganan infeksi hepatitis tidak hanya didapatkan melalui media informasi WHO, publikasi Kementerian Kesehatan, laman berita yang membahas tentang ilmu kesehatan, dan lainnya. Pembaca, terkhusus anak muda, dapat menerima informasi lengkap lainnya melalui media pembelajaran komik. Bukan hanya komik, melainkan komik literasi yang berisi ilmu pengetahuan dan pendidikan akan kesehatan. Salah satu referensi produk komik dengan suguhan ilmu dan pendidikan kesehatan tersebut adalah komik literasi dari Pendidikan.id.

Salah satu komik literasi Pendidikan.id yang membahas kesehatan dan infeksi hepatitis dapat ditemukan dari komik dengan judul “Hidup Bebas Tanpa Merusak Diri”. Diceritakan seorang siswa SMA bernama Bondan adalah siswa sekolah yang bandel dan tidak memperhatikan kegiatan belajar di sekolah. Fahrul, merupakan sahabat karibnya yang sama-sama merupakan siswa yang tidak taat pada peraturan. Kenakalan mereka semakin menjadi-jadi hingga suatu ketika Fahrul memperkenalkan Bondan pada narkoba yang dipakai melalui jarum suntik dan disuntikkan ke bagian tubuh tangan penggunanya.

Halaman depan komik literasi "Hidup Bebas Tanpa Merusak Diri"
Halaman depan komik literasi “Hidup Bebas Tanpa Merusak Diri”

Bondan menjadi ketagihan dan selalu mengonsumsi narkoba dengan menggunakan media jarum suntik. Setelah 10 bulan, ia merasakan sakit di sekujur badannya. Sakit yang Bondan rasakan seperti hilangnya nafsu makan, muntah, buang air yang tidak normal, dan perubahan kondisi kulit dan mata menjadi kuning. Pemeriksaan yang akhirnya dilakukan menunjukkan Bondan terjangkit penyakit hepatitis B. Hepatitis B menyerang kondisi organ hati dan tidak dapat disembuhkan secara total. Bondan menyesal dan mengakui perbuatannya menggunakan narkoba selama ini kepada orangtuanya.

Fahrul dan Bondan, dalam komik literasi “Hidup Bebas Tanpa Merusak Diri”, menunjukkan sosok siswa sekolah yang berperilaku tidak semestinya. Sebagai siswa sekolah yang usianya masih remaja, mereka berdua mencari kesenangan lewat jalan yang salah yaitu merokok, meminum minuman keras, dan narkoba. Tidak hanya remaja, semua golongan usia tidak diperbolehkan mengonsumsi narkoba akibat dampak yang sangat berbahaya pada tubuh. Kesenangan dan hiburan dapat diperoleh melalui cara yang lebih aman dan ‘sehat’ seperti melakukan hobi bernyanyi, melukis, bermain alat musik, atau membaca buku. Tidak hanya itu, sebagai siswa sekolah, kegiatan belajar merupakan kewajiban yang harus dipenuhi. Tidak hanya KBM, siswa juga dapat mengikuti organisasi dan ekstrakurikuler yang ada. 

Cuplikan isi komik literasi "Hidup Bebas Tanpa Merusak Diri"
Cuplikan isi komik literasi “Hidup Bebas Tanpa Merusak Diri”

Cerita yang disuguhkan komik literasi “Hidup Bebas Tanpa Merusak Diri” turut mengajarkan semua orang akan pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri, secara khusus adalah dari infeksi hepatitis B. Beberapa penyebab penyebaran infeksi ini adalah dari penggunaan jarum suntik yang tidak aman dan steril, melakukan tato atau tindik dengan peralatan yang tidak steril, tidak menerima vaksinasi hepatitis b pada saat bayi, dan terpapar darah atau cairan tubuh orang lain yang sebelumnya telah terinfeksi hepatitis B tersebut. Apabila tidak melakukan pencegahan dari penyebab di atas, penanganan yang dilakukan pada pasien adalah untuk meringankan gejala yang dialami pasien. Selain itu, peluang infeksi virus hepatitis masih dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih kronis. 

Ingin membaca 500+ koleksi komik Kipin lainnya? Silakan download dari https://play.google.com/store/apps/details?id=com.med.kipinschool

Info lanjut tentang Kipin, kunjungi:
https://kipin.id/
Email : [email protected]
https://wa.me/6281233601047

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments