Kamis, Mei 2, 2024
spot_img
BerandaKomik PendidikanCinta dan Kasih Sayang Seorang Ibu adalah Tak Ternilai Sepanjang Masa, Simak...

Cinta dan Kasih Sayang Seorang Ibu adalah Tak Ternilai Sepanjang Masa, Simak selengkapnya dalam komik Pendidikan  

Ilustrasi seorang ibu yang terlantar dan menjadi pengemis/ Sumber : republika.com
Ilustrasi seorang ibu yang terlantar dan menjadi pengemis/ Sumber : republika.com

Deretan kejadian menelantarkan orang tua kian marak terjadi. Tim berbuatbaik.id (2022) melakukan kunjungan ke rumah seorang ibu lansia (77) di desa Pisangan, Matraman, Jakarta Timur. Lansia itu disebut telah ditelantarkan 4 anak kandungnya  dengan alasan karena faktor ekonomi. Dikutip dari Detikjatim (2022) sebanyak 40 orang anak membuat surat pernyataan ingin agar orang tua mereka dirawat di panti jompo Surabaya Griya Wredha Jambangan dengan alasan faktor ekonomi. 

Kejadian yang sama terjadi dimana seorang ibu asal Wonogiri Jawa Tengah yang tidak diakui oleh anaknya. Dengan berjualan pecel untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya, Bernasib yang sama  Sumarmi (73) seorang ibu yang ditelantarkan anak kandungnya di pinggir jalan. sebelum tinggal di panti jompo, Ibu Sumarmi ditinggalkan begitu saja oleh sang anak di pinggir jalan. 

Warga di Griya Wreda Jambangan, Surabaya. (Foto: dok Pemkot Surabaya)
Warga di Griya Wreda Jambangan, Surabaya. (Foto: dok Pemkot Surabaya)

Dari berbagai kejadian yang dipaparkan di atas, amat disayangkan seorang ibu yang sudah melahirkan dan membesarkan anak – anaknya dengan susah payah, tetapi ketika anak -anaknya tumbuh dewasa dengan gampangnya  tidak mengakui ibu kandungnya sendiri. Padahal kasih sayang seorang ibu tak akan pernah pudar sampai kapanpun. Berbagai cara yang dilakukan seorang ibu agar anak – anaknya bisa menjadi anak yang memiliki sikap yang baik dan berguna bagi orang lain. Oleh sebab itu, seorang anak memiliki kewajiban untuk berbakti dan menyayangi seorang ibu.  

Dalam sejarah, 22 Desember ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959 sebagai hari ibu. Hal ini karena pada tanggal tersebut pertama kalinya diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang dilangsungkan di Yogyakarta tahun 1928. Peristiwa ini dikenang sebagai awal mula perjuangan kaum perempuan di Indonesia. Dan Pada 4 April sebagai hari Kartini. Menghargai dedikasi sosok Kartini sebagai pahlawan emansipasi wanita Indonesia. Menghargai ibu lebih dari sosok pahlawan bagi setiap insan. Menunjukkan bahwa ibu adalah wanita luar biasa tanpa tanda jasa.

Pendidikan.id sebagai edutech menghadirkan konten menarik dan edukatif yang dapat dijadikan referensi informasi edukatif bagi anak. Salah satu karya yang dikembangkan pendidikan.id adalah komik literasi yang sekaligus dapat meningkatkan minat baca anak.

Halaman depan komik literasi “ Harga Sebuah Cinta”
Halaman depan komik literasi “ Harga Sebuah Cinta”

Komik “Harga Sebuah Cinta” yang diproduksi oleh Kipin mengisahkan tentang kehidupan seorang ibu dan anaknya yang bernama Ima.  Pada suatu Hari Minggu, ibu sedang melakukan banyak kesibukan rumah. Karena kewalahan, ia pun menyuruh Ima untuk ikut membantunya. Memotong rumput, mengupas kentang, dan beberapa kesibukan lainnya. Ima sebal dan kesal, lalu ia menuliskan daftar tagihan untuk setiap tenaga yang ia keluarkan saat membantu ibu. Melihat itu ibu hanya diam termenung, lalu memberikan pesan dan nasihat yang menyentuh kepada Ima.

Komik “Harga Sebuah Cinta” memberikan pesan bahwa ibu memiliki cinta dan pengorbanan yang begitu besar bagi anaknya tanpa mengharapkan imbalan, hanya berharap anaknya tumbuh dewasa. Harga cinta tidak terhitung dengan angka, namun ibu memberikan semua gratis untuk anaknya. Komik ini diharapkan dapat memperingatkan ketulusan seorang ibu, sehingga anak dapat berpikir dua kali ketika ingin menuntut imbalan atau menyakiti hati ibu.

Cuolikan isi komik literasi “ Harga Sebuah Cinta”

Info lebih lanjut tentang Kipin, kunjungi:
Website  : https://kipin.id/
Email : [email protected]
WA chat only : https://wa.me/6281233601047

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments