Sabtu (22/07) sekitar 50 guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Indonesia (IGI) Surabaya, hadir di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Mereka berkumpul untuk mengikuti acara Sosialisasi Pendidikan Berbasis IT bersama pendidikan.id. Pembahasan yang disampaikan yakni mengenai bagaimana memanfaatkan teknologi agar berguna bagi dunia pendidikan, tentunya dengan bantuan pendidikan.id.
Banyak informasi dapat ditemukan luas di jaringan internet, termasuk informasi positif sekaligus negatif. Bagaimana hasil dan manfaatnya, bergantung pada pemakaian masing-masing pribadi. Tapi internet akan menjadi ancaman serius apabila diakses oleh anak kecil dan remaja, tanpa pengawasan orang tua. Akibatnya anak kecil dan remaja bisa kecanduan internet, apalagi untuk menonton, membaca atau mengakses informasi-informasi yang negatif. Begitulah fenomena menjamurnya IT di kalangan anak-anak, yang disampaikan tim pendidikan.id dalam acara sosialisasi tersebut.
Pendidikan.id membantu memberikan solusi atas permasalahan ini. Menurut penjelasan Sombo Duli, Business Representative tim pendidikan.id, sifat anak-anak yang cenderung suka bermain, menonton dan membaca segala informasi dari gadget tidak dapat diubah. Hal ini dikarenakan sifat alamiah setiap anak yang lahir di era digital, yang kemudian disebut generasi Z. Namun pencegahan dan pengarahan tetap bisa dilakukan, dengan cara memberikan gadget berisi aplikasi-aplikasi yang mendidik. “Guru sambil memberitahu dan mengarahkan siswa-siswi, agar mengakses portal-portal yang memudahkan belajar mereka,” ujar Sombo di hadapan guru-guru IGI.
Pendidikan.id merupakan portal yang menyediakan berbagai kebutuhan siswa dalam proses belajar. Kehadiran pendidikan.id untuk menyesuaikan sifat generasi Z yang cenderung berinteraksi dengan gadget sepanjang hari. Jika memerlukan buku, siswa bisa menggunakan Buku Sekolah Digital (BSD). Jika ingin mendapatkan penjelasan lisan mengenai materi yang belum dipahami, siswa dapat menonton Video Pendidikan Indonesia (VPI). Siswa juga dapat mengerjakan latihan-latihan soal melalui halaman Try Out Online, dan membaca komik pendidikan saat sedang senggang atau bosan.
Selain itu, penggunaan BSD dan Try Out Online juga untuk mengurangi kesulitan siswa mendapatkannya dalam bentuk buku cetak. Manfaat VPI tak hanya dapat dirasakan oleh siswa, tapi juga guru. Menurut Sombo, guru bisa menyampaikan pelajaran dengan media pembelajaran video VPI di kelas. Hal ini dilakukan agar siswa lebih tertarik dengan pelajaran, dan menjadi lebih aktif menanggapi materi yang diserap melalui video. “Tapi yang paling penting adalah untuk memperkenalkan cara belajar yang baru, mudah dan menarik bagi siswa. Karena teknologi diciptakan untuk memudahkan kegiatan manusia, maka manfaatkan dengan baik untuk memperbaiki proses belajar-mengajar,” urainya.
Agar para guru yang hadir dapat memahami konsep dan cara mengakses pendidikan.id, maka tim pendidikan.id mengadakan demonstrasi produk. “Mengakses BSD, VPI, try out ataupun komik sangat mudah. Bisa diakses via website online, maupun via aplikasi mobile android, windows dan iOS,” jelas Sombo. Pada acara ini juga dibahas soal kerjasama antara pendidikan.id dengan IGI. Kerjasama yang dimaksud, baik dalam pembuatan VPI ataupun latihan-latihan soal.
Respon yang diberikan para guru IGI cukup positif. Hal ini terlihat dari antusiasme mereka melakukan tanya jawab, dan sebagian mulai berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam pembuatan VPI. Cicik Sri Wulandari Ketua IGI Surabaya, mengatakan teknologi tak melulu hanya merusak akademis anak. Menurutnya jika teknologi dimanfaatkan dengan baik, hasilnya pun akan baik. “Ke depanya, semoga teman-teman IGI juga selalu semangat untuk mendukung kabar baik ini. Sehingga banyak anak semakin tertarik untuk belajar, karena melalui gadget,” ucap Cicik. (wr/ed: Lia)