Selasa, Desember 3, 2024
spot_img
BerandaKomik PendidikanMakin Sadar Membagi Konten Diri Sendiri Dengan Komik Literasi

Makin Sadar Membagi Konten Diri Sendiri Dengan Komik Literasi

Bahaya Jejak Digital Konten Tak Bijak di Media Sosial

Ilustrasi seseorang tengah melihat dan memainkan ponsel
Seseorang sedang melihat dan memainkan ponsel (Sumber: Freepik)

Memiliki hobi dan impian untuk dicapai dalam hidup adalah lumrah dimiliki banyak orang. Hobi juga dapat diwujudkan dalam kegiatan berfoto. Akan tetapi, apakah setiap membagikan foto dapat dilakukan tanpa adanya batasan? Tindakan yang sering muncul saat berfoto tanpa kontrol diri misalnya yaitu memotret diri sendiri dengan berbagai pose, bahkan hingga pose telanjang tanpa pakaian sehelai pun. Awalnya mungkin foto tersebut hanya dibuat untuk tujuan koleksi diri sendiri, namun peluang bahaya tersebarnya foto tersebut ke banyak pihak sangatlah besar terjadi. 

Tangan seseorang yang sedang menggunakan ponselnya

Tampilan seseorang yang sedang menggunakan ponsel (Desain oleh rawpixel.com /sumber: Freepik)

Wujud pengaturan mengenai pembuatan dan penyebaran foto tanpa busana juga telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 44 Pasal 4 tahun 2008 tentang pornografi. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit. Hal ini menandakan bahwa selain membahayakan diri sendiri, berfoto tanpa batas juga adalah tindakan yang melanggar hukum dan dapat dipidanakan.

Dampak dari bahaya jejak digital penyebaran konten foto telanjang dijelaskan lebih lengkap melalui komik yang diterbitkan oleh Pendidikan.id. Komik literasi ini bertujuan agar pembaca dapat memahami pesan moral tentang bahaya jejak digital melalui alur cerita dan gambar yang menarik. Komik literasi yang berjudul “Kebodohanku Membawa Malapetaka” ini menjadi solusi yang tepat dalam mengedukasi anak-anak untuk dapat menggunakan gawai mereka dengan bijak.

Cover komik literasi Kipin dengan judul "Kebodohanku Membawa Malapetaka"
Halaman depan Komik literasi Kipin “Kebodohanku Membawa Malapetaka”

“Kebodohanku Membawa Malapetaka” bercerita tentang seorang siswi SMA bernama Olivia yang bercita-cita menjadi model karena berparas cantik dan perhatian yang didapatkan setiap mengunggah foto di media sosial pribadinya. Sampai ketika salah satu orang yang mengaku sebagai karyawan perusahaan agency menawari Olivia untuk bergabung menjadi model dengan syarat mengirimkan foto diri mulai dari pose sexy sampai telanjang bulat. Meskipun sempat ragu, Olivia tetap mengirimkan foto tersebut dan akhirnya berdampak pada penipuan dari karyawan agency palsu tersebut, penyebaran konten foto telanjang, dan pemerasan uang dari pihak yang meminta Olivia untuk mengirim uang demi menghapus foto yang sudah terunduh. Tak hanya itu, bahkan foto-foto telanjang Olivia telah diketahui warga sekolah dan berujung ia dikeluarkan dari sekolah itu. 

Komik “Kebodohanku Membawa Malapetaka” menyuguhkan cerita dengan kasus nyata yang sering terjadi, sehingga dapat menjadi pelajaran bagi setiap orang untuk dapat mengatur batasan saat memotret diri sendiri. Tidak baik jika berfoto sampai menunjukan tubuh yang sedang tak mengenakan sehelai pakaian pun alias telanjang bulat. Meskipun setiap orang yang memiliki keinginan untuk berfoto tanpa busana digunakan untuk kesenangan pribadi, tidak dapat dipastikan bahwa keamanan foto yang dibuat hanya dikonsumsi oleh pemilik foto.

Percakapan Olivia dengan orang asing yang mengaku staff agency model untuk mengirimi foto Olivia tanpa busana agar dapat diterima sebagai model
Ilustrasi Komik Literasi “Kebodohan Membawa Malapetaka” dari Kipin

Tidak jarang terjadi ponsel pribadi sedang dipinjam oleh teman, hilang, atau digunakan orang lain dengan apapun keperluannya. Jika seperti itu, besar kemungkinan file foto atau video dalam ponsel tidak hanya dilihat, namun dibagikan  hingga tidak bisa dikontrol persebarannya. Setiap satu kali file telah terbagi ke satu orang, maka satu file tersebut bisa dilipat-gandakan berkali-kali. Begitulah bahaya dari jejak digital seseorang. Meskipun satu orang telah menghapus jejak digital milik sendiri, orang lain masih dapat memiliki. Tidak hanya tersimpan satu tempat dan satu orang, namun juga siapa saja di berbagai wilayah.

Selain berpesan tentang jejak digital yang sulit dihilangkan, komik ini juga mengajak setiap orang untuk berhati-hati terhadap bujuk rayu orang lain, terutama yang masih tidak dikenal. Pikirkan baik-baik terlebih dahulu motif, maksud dan tujuan apa yang ingin mereka dapatkan setiap kali kita berkomunikasi dengan orang asing. Jangan lupa untuk pertimbangkan pula potensi bahaya yang akan kita dapatkan jika kita menuruti kemauan mereka. Tak hanya itu, pesan dalam komik ini juga mengajak tiap orang untuk tidak meminta siapapun berfoto tanpa busana, mengunggah, menyebarkan dan mengancam, serta menggunakan foto/video telanjang seseorang untuk melakukan pemerasan. Bahaya jejak digital dapat diteruskan tidak dari satu pihak, melainkan pihak lain tanpa diketahui.

Ingin membaca 500+ koleksi komik Kipin lainnya? Silakan download dari https://play.google.com/store/apps/details?id=com.med.kipinschool

Info lanjut tentang Kipin, kunjungi:
https://kipin.id/
Email : [email protected]
https://wa.me/6281233601047

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments