suasana yang ada karena munculnya hubungan antara kepala sekolah, guru, dan peserta didik yang menjadi ciri khas sekolah yang mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah.
Suasana akademik salah satu komponen evaluasi diri yang harus ditingkatkan dan diperbaiki secara sistematis dan berkelanjutan karena guna sebagai salah satu komplemen penjamin mutu.
Dalam menciptakan iklim sekolah yang baik diperlukan budaya sekolah yang baik karena hal ini tidak dapat dipungkiri karena setiap komplemen dalam memanajemen iklim sekolah saling berkaitan satu sama lainnya.
Upaya untuk membangun kultur masyarakat di sekolah perlunya dilakukan dengan pilihan alternatif seperti beberapa hal di bawah ini.
1. Manajemen sekolah berbasis motivasi
perlunya motivasi dalam menciptakan etos kerja dan menciptakan daya gerak untuk perubahan. Adanya perubahan yang pada awal mulanya bermuara pada motivasi untuk menciptakan kultur yang baik.
2. Manajemen Berbasis Komunikasi
kualitas komunikasi menentukan profesionalitas atau mutu sekolah, karena manajemen ini menekankan pada kesadaran akan kultur sekolah yang jernih.
3. Manajemen berbasis reward and punishment
Dalam memimpin sekolah perlunya penghargaan dan hukuman agar aturan di patuhi. Penempatan seseorang berdasarkan kualitas kerja dan hukuman baku yang mengikat bersifat mutlak dan tidak pandang apapun maupun berdasarkan suka atau tidak suka.
4. Manajemen sekolah berbasis Jaringan membangun jaringan dengan pihak eksternal memiliki peranan penting karena hubungan masyarakat terutama orang tua siswa akan merasa dihargai,diterima dan dilibatkan
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan bisa dikatakan sebagai ikatan. Dalam pembahasan ini, dikaitkan dengan dengan hubungan masyarakat yang merupakan usaha secara sengaja yang direncanakan dan dilakukan dengan tujuan untuk menjalin dan membina antara organisasi dan masyarakatnya.
Menurut Kristina (2019) Hubungan sekolah dengan